Banjir di Jakarta
Cegah Anak-anak Korban Banjir di Jakarta Trauma, Kemensos Beri Bantuan Psikososial di Pengungsian
Kementerian Sosial akan memberikan bantuan logistik hingga bantuan psikososial bagi anak yang terdampak banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial, Juliari Batubara mengatakan, Kementerian Sosial akan memberikan bantuan logistik hingga bantuan psikososial bagi anak yang terdampak banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Juliari saat meninjau lokasi banjir di Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (03/01/2020).
Namun, mengenai bantuan air bersih bagi korban banjir, akan diberikan oleh pemerintah daerah.
"Kalau air bersih pasti dari pemerintah kota, karena ini wilayah mereka," ujar Juliari Batubara di Ciledug, Tangerang, Banten, Jumat (03/01/2020), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Kementerian Sosial menurut Juliari, juga menyalurkan bantuan obat-obatan.
Namun, Juliari berharap dinas kesehatan dan setiap rumah sakit juga bisa memberikan bantuan obat-obatan bagi korban banjir.
"Obat-obatan, kita harapkan dari dinas kesehatan sudah, dan dari beberapa rumah sakit," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberi bantuan bagi anak-anak yang terdampak banjir.
Bantuan tersebut berupa psikososial dan pendampingan bagi anak-anak di lokasi pengungsian.
Harapannya, anak-anak yang terdampak banjir tersebut tidak akan trauma akibat kondisinya saat ini.
"Juga ada dukungan seperti psikososial, karena pengungsi anak-anak ini trauma," ungkapnya.
"Mereka tidak tahu apa-apa kenapa tiba-tiba harus mengungsi," lanjut Juliari.
Ia menyampaikan, Kemensos juga menyiapkan tenaga bantuan untuk menghibur anak-anak tersebut.
"Kita siapkan tenaga untuk menghibur anak-anak tersebut, agar mereka tidak trauma dan stres juga," jelas Juliari.
Mengutip Kompas.com, Menteri Sosial, Juliari Batubara sudah memberikan santunan kematian kepada ahli waris korban tewas akibat bencana banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Santunan kematian itu diberikan secara simbolis, kepada salah satu ahli waris di posko pengungsian Masjid Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur pada Kamis (2/1/2020).
"Nanti kita upayakan yang terbaik. Untuk korban meninggal, kita berikan santunan terhadap ahli warisnya sebesar Rp 15 juta per korban (meninggal dunia)," kata Juliari.
Selain uang santunan untuk korban meninggal, jajaran Kementerian Sosial juga memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi di antaranya pakaian layak pakai, tenda, dan makanan.
"Makanan, bantuan tenda-tenda, peralatan dapur, selimut, juga kalau yang trauma ada dukungan psikososialnya," ungkap Juliari.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Sosial sudah mengirimkan bantuan berupa kebutuhan dasar untuk warga terdampak banjir di DKI Jakarta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dan Kabupaten Lebak, Banten.
Bantuan tersebut mencakup logistik, pakaian, peralatan rumah tangga, serta dapur umum dan personel taruna siaga bencana (tagana).
"Kemensos sudah turun sejak kemarin malam. Bantuan kebutuhan dasar secara bertahap kami kirimkan ke wilayah terdampak," kata Juliari Batubara, dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/1/2020).
Juliari mengatakan, bantuan untuk wilayah DKI Jakarta dikirimkan dari Gudang Pusat Kemensos di Bekasi, ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Total bantuan senilai Rp 750 juta, terdiri dari bantuan makanan siap saji 2.000 paket, bantuan makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda gulung 500 lembar, peralatan keluarga 8.000 paket, selimut 200 lembar dan 100 paket sandang.

Sementara itu, bantuan untuk Provinsi Jawa Barat mencapai Rp 1 miliar.
Bantuan ini terdiri dari makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda serba guna 3 unit, tenda gulung 460 lembar, velbed 230 unit, dan kasur 230 lembar.
Bantuan yang diberikan juga berupa dapur umum lapangan 1 set, peralatan keluarga 920 paket, paket sandang 40 dan perlengkapan tagana 50 paket.
Dapur umum di Kabupaten Bandung Barat dipusatkan di Cipeudeuy, Kecamatan Padalarang.
Dapur umum ini diperuntukkan bagi 3 titik pengungsian dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan makan 300 pengungsi dan 200 relawan.
"Selanjutnya nanti akan kita tambah dengan bantuan alat kebersihan, untuk membantu warga dan tagana dalam membersihkan rumah dan lingkungan sekitar," ujar Juliari.
Untuk Provinsi Banten, nilai bantuan mencapai Rp 680 juta.
Bantuan terdiri dari makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda gulung 400 lembar, kasur 200 lembar, peralatan keluarga 800 paket dan bantuan perlengkapan tagana 25 paket.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Fitria Chusna Farisa)