Senin, 29 September 2025

Banjir di Jakarta

Waspadai Penyakit Pasca-Banjir, Leptospirosis, ISPA, hingga Infeksi Kulit

Ketua PDEI Moh. Adib Khumaidi, SpOT, mengingatkan masyarakat korban banjir untuk waspada terhadap penyakit pascabanjir terjadi.

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
Tribunnews/JEPRIMA
Puluhan kendaraan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Sebelumnya diketahui bahwa kawasan tersebut diterjang banjir dengan ketinggian air mencapai lima meter yang membuat ratusan rumah warga nyaris tenggelam dan yang terlihat hanya bagian atap. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), Moh. Adib Khumaidi, SpOT, mengingatkan masyarakat korban banjir untuk waspada terhadap penyakit pascabanjir terjadi. 

Sebagaimana diketahui, banjir melanda wilayah Jabodetabek, Rabu (1/1/2020). 

Lebih dari 30 ribu orang mengungsi akibat banjir tersebut. 

Puluhan kendaraan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Sebelumnya diketahui bahwa kawasan tersebut diterjang banjir dengan ketinggian air mencapai lima meter yang membuat ratusan rumah warga nyaris tenggelam dan yang terlihat hanya bagian atap. Tribunnews/Jeprima
Puluhan kendaraan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Sebelumnya diketahui bahwa kawasan tersebut diterjang banjir dengan ketinggian air mencapai lima meter yang membuat ratusan rumah warga nyaris tenggelam dan yang terlihat hanya bagian atap. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (2/1/2019) malam, Moh. Adib Khumaidi mengatakan terdapat sejumlah penyakit yang harus diwaspadai setelah banjir terjadi. 

Penyakit-penyakit yang bisa timbul pascabanjir mulai dari leptospirosis hingga infeksi kulit. 

Berikut daftar penyakit yang perlu diwaspadai setelah banjir

- Leptospirosis yang disebabkan karena air banjir yang kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.

- Diare dan demam Tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis terutama karena selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.

- Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab paska banjir.

- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung

- Asam Lambung dan Migrain yang disebabkan karena umumnya korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu.

Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.

- Flu dan demam yang disebabkan karena korban banjir terpapar air dan udara dingin cukup lama.

- Infeksi kulit yang terjadi akibat paparan dengan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, juga sampah dan lumpur.

Selain sampah dan kotoran yang bercampur dalam air banjir, dikuatirkan juga ada hewan liar serta pecahan benda-benda tajam yang turut dalam arus banjir tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan