Polda Metro Bentuk Tim Usut Kasus Dugaan Sobekan Al Quran di Jakarta Selatan
Argo menerangkan, Polda Metro Jaya telah membentuk tim penyelidikan dari jajaran Direktorat Reserse
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polda Metro Jaya membentuk tim guna mengusut video viral sobekan kertas-kertas yang ditengarai Al Quran di Jalan Gunawarman, Blok S, Jakarta Selatan.
"Kita sudah bentuk tim. Kita sedang penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya Jakarta, Senin (21/5/2018).
Argo menerangkan, Polda Metro Jaya telah membentuk tim penyelidikan dari jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dari tingkat Polsek, Polres, dan Polda.
"Dari ditreskrimum pastilah tidak mungkin sendirian Polsek. Kalau kita bentuk tim gabungan ya Polda, Polres," ujarnya.
Video diduga sobekan Alquran tengah ramai jadi bahan pergunjingan di media sosial.
Dalam video yang berdurasi 27 detik itu terdengar suara seorang pria yang memberitahu temuan dugaan sobekan Alquran yang bertebaran di Jalan Gunawarman.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, pihak kepolisian telah mengetahui peristiwa itu. Kini, tengah diselidiki.
"Itu sedang kita selidiki, kita baru tahu viralnya tadi malam, sekitar jam 10an. Kemudian kita kembangkan sendiri tanpa ada yang melapor," ujar Indra.
Menurutnya, saat pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara, sudah tak ada lagi sobekan tersebut, "Pas kita datang, TKP sudah bersih," kata Indra.
Indra menjelaskan, Polda bersama dengan Kodim dan Korem sudah melakukan pengecekkan ke lokasim
"Kejadiannya malam Minggu, mungkin ya. Karena masih penyelidikan," ucapnya.
Indra mengimbau kepada masyarakat menahan diri dan tak tersulut emosinya. Sebab, ditengarai ada pihak yang berupaya memecah belah demi kepentingan tertentu.
"Jadi jangan terpancing. Siapa sih yang tidak tahu kalau Al Quran itu sangat sakral? Mau muslim maupun non muslim juga tahu. Tidak mungkin lah mereka menggunakan akal sehat seberani itu," ujarnya.
Indra menduga kejadian ini sengaja dibuat oleh seorang oknum yang ingin memecah belah umat dan berbuat SARA yang belum diketahui sampai saat ini.
"Jangan terpancing, sikapi dengan kepala dingin. Serahkan kepada kami untuk menyelidiki karena mereka melempar tidak tahu, saksinya juga minim sekali. Ini akan coba ungkap," tutur Indra.