Selasa, 7 Oktober 2025

Ternyata Percikan Api dari Lampu Neon Pemicu, Kebakaran di Museum Bahari

Berdasarkan keterangan saksi, api berasal dari Gedung C Museum Bahari dan merembet ke Gedung A yang ada di dekatnya.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api yang melalap sebagian bangunan Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk menjinakkan kebakaran yang terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Utara telah memeriksa dua orang saksi terkait kebakaran Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018) pagi.

Keduanya mengetahui persis bagaimana awal mula musibah itu terjadi.

"Yang sudah diperiksa dua orang, cleaning service dan penjaga malam. Dia ada di TKP dan bahkan yang bersangkutan melakukan pemadaman. Tapi karena terbatasnya APAR (alat pemadam api ringan), jadi api belum bisa dipadamkan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Reza Arief Dewanto, Selasa (16/1/2018) sore.

Berdasarkan keterangan saksi, api berasal dari Gedung C Museum Bahari dan merembet ke Gedung A yang ada di dekatnya.

"Kita sudah koordinasi dengan pengelola, setelah ini akan disterilkan. Akan dilakukan investigasi oleh Polres Metro Jakarta Utara dan Puslabfor. Pengamanan juga dilakukan supaya tidak ada orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke lokasi," ujarnya.

Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Satriadi mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 08.55.

Sekitar pukul 09.00, sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran yang berasal dari Damkar Jakarta Utara dan Jakarta Barat mulai berdatangan untuk segera memadamkan api.

Kebakaran itu mengakibatkan banyak benda koleksi museum hangus terbakar. Berbagai koleksi yang ada di Gedung C dan sebagian Gedung A tidak bisa diselamatkan.

Museum Bahari sendiri terdiri dari tiga gedung yakni Gedung A, Gedung B dan Gedung C. mGedung A berada di depan Jalan Pasar Ikan dan Gedung B berada di bagian tengah Museum Bahari.

Baca: Fahri Hamzah: KPK Produk Rezim Totaliter, Melawan Demokrasi karena Praktik Menyadap

Baca: Astaghfirullah, Wanita di Pondok Aren Sembelih Bayi yang Dilahirkannya di Dapur Restoran Nasi Bebek

Sementara Gedung C di sisi utara Museum Bahari.

"Yang terbakar pertama Gedung C paling utara, di bawah ada gudang peralatan museum dan tempat penyimpanan alat kerja. Untuk di atas ada ruang pameran," kata Kepala Museum Bahari, Husnison Nizar, Selasa (16/1/2018).

Percikan api ke spanduk

Menurut operator genset Museum Bahari, Cecep (72), api bermula dari munculnya percikan api lampu neon di salah satu ruangan di Gedung C.

Diceritakan Cecep, begitu melihat ada kepulan asap dari lantai 1 Gedung C, ia bergegas menghampirinya.

"Pas sampai ruangan, saya lihat ada percikan api dari lampu. Lampunya nggak jatuh, percikan apinya saja yang jatuh ke bawah dan kena barang-barang bekas seperti spanduk, kain, kardus dan benda-benda plastik," kata Cecep, Selasa (16/1/2018).

Melihat kondisi itu, Cecep kemudian segera mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di dekat ruangan. Namun APAR yang diambilnya tidak terlalu berpengaruh dan hanya bisa digunakan sebentar.

"Di ruang itu nggak ada APAR. Saya bawa APAR dari luar. Habis itu langsung sama temen manggil yang lain untuk bawa APAR," kata pria yang sudah bolak-balik bekerja di Museum Baharitersebut.

Hanya dalam waktu 15 menit, api kemudian membesar dan tidak terkendali. Bahkan api merembet Gedung A yang berada di dekatnya.

Beruntung dalam kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa maupun luka.

"Nggak ada ledakan, api langsung gede. Waktu itu ada pengunjung dan anak-anak yang langsung saya suruh keluar. Mereka waktu itu lagu lihat-lihat koleksi," tuturnya.

Baca: Lima Pasangan Diduga Peselingkuh Ini Panik Saat Terciduk di Hotel

Baca: Asyik Menikmati Batagor, Uang Rp 70 Juta Milik Bos Proyek Melayang Digasak Perampok di Cinere

Sumbangan kedutaan

Akibat kebakaran, kata Kepala Museum Husnison Nizar, koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah ikut hangus terbakar.

"Di lantai 1 Gedung C itu adalah tempat koleksi alat-alat navigasi laut, seperti mercusuar dan rambu-rambu laut lain," katanya.

Husnison juga menyebutkan, ada pula miniatur perahu tradisional di lantai 1 Gedung C. Selain itu, terdapat juga koleksi museum sumbangan dari berbagai kedutaan besar.

"Di blok dua adalah ruangan pameran perang Laut Jawa di mana koleksinya itu adalah benda-benda yang disumbangkan oleh kedutaan yang bekerja sama dengan Museum Bahari, yaitu Kedutaan Amerika, Kedutaan Inggris, Kedutaan Australia, dan Belanda," ujar Husnison.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved