Gubernur Baru Jakarta
Fadli Zon Berharap Anies-Sandi Lanjutkan yang Baik dari Ahok-Djarot
Wakil Ketua DPR RI ini mengaku bahwa Anies-Sandi bisa lebih baik dari pemimpin ibu kota sebelumnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyampaikan sejumlah harapan untuk gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Tidak cuma dirinya, tapi Fadli juga yakin harapan masyarakat Jakarta yang memilih pasangan tersebut, menanti janji-janji mereka saat kampanye.
"Harapannya adalah apa yang sudah di janjikan dalam kampanye dilaksanakan, harapan masyarakat begitu besar, pasangan Anies-Sandi bisa memajukan Jakarta dan membahagiakan warganya," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Wakil Ketua DPR RI ini mengaku bahwa Anies-Sandi bisa lebih baik dari pemimpin ibu kota sebelumnya.
"Jadi harapan saya jadi lebih baik dari yang sebelumnya perlu di lanjutkan, baik dari sodara Ahok, Djarot bahkan dari jamannya Fauzi Bowo dan Jokowi. Yang kurang baik ya ditinggalkan," kata Fadli.
Menurutnya, salah satu yang kurang baik dari kepemimpinan gubernur DKI Jakarta saat ini adalah penggusuran.
"Ini yang Harus dihindari, harus betul-betul menata, artinya memanusiakan manusia, yang dianggap tidak puya hak, mereka juga belum tentu benar statusnya tetapi bisa ditata ini bicara kemanusiaan," kata Fadli.
Baca: Menkominfo Siap Blokir 30 Juta Konten Porno di Internet
Fadli menegaskan, soal penggusuran harus menjadi fokus Anies-Sandi. Mereka diminta untuk memberikan solusi untuk warga yang tinggal di tempat yang dianggap tidak laya.
"Harus ada solusinya, kan ada program rumah susun, berikanlah keluwasaan. Pembagunan itu untuk rakyat, bukan hanya membangun untuk siapa," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono mengungkapkan, pelantikan gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, akan dilakukan pada 16 Oktober 2017.
Tanggal itu dipilih lantaran masa jabatan Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat berakhir pada 15 Oktober 2017.
"Secara ideal kami mengusulkan kepada Pak Setneg (Sekretaris Negara) kira-kira 16 Oktober. Karena (15 Oktober) hari libur tidak boleh diadakan pelantikan. Karena Undang-Undang mengatakan pelantikan dilaksanakan pada hari kerja," kata Sumarsono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).