Kasus Penipuan WN China Berbeda dengan Modus SMS ''Mama Minta Pulsa''
Menurut Rikwanto modus penipuan yang digunakan oleh pelaku "Mama Minta Pulsa" jauh lebih ringan
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penipuan yang menjerat ratusan warga negara China menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto memiliki modus yang berbeda dengan kasus pesan singkat (SMS) tipuan "Mama Minta Pulsa".
"Agak berbeda ya dengan modus "Mama Minta Pulsa"," ujar Rikwanto kepada wartawan di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Menurut Rikwanto modus penipuan yang digunakan oleh pelaku "Mama Minta Pulsa" jauh lebih ringan karena mengincar korban menggunakan SMS yang ditujukan secara acak.
"Kalau "Mama Minta Pulsa" kan disebar begitu saja yang tidak pandai akan terjebak," kata Rikwanto.
Namun kasus yang dilakukan oleh ratusan warga negara China dilakukan lebih profesional.
Para pelaku mengincar warga negara China yang memiliki kasus hukum di negaranya.
"Yang dilakukan WN China kan mengarah kepada yang punya kasus hukum. Mereka sudah punya nama calon korban," ujar Rikwanto.
Seperti diketahui sebelumnya Satuan Tugas Khusus Bareskrim Polri menindak lebih dari 100 warga negara China dan Taiwan di Bali, Jakarta Selatan, dan Surabaya, Sabtu (29/7/2017).