Terduga Pelaku Perkosaan di Cengkareng Kepergok Keluar Sambil Perbaiki Ritsleting Celana
"Ada Kak WA keluar. Keringatan gitu. Terus, dia seperti orang takut. Jalan keluar rumah, tapi jalan buru-buru sambil perbaiki risleting celana."
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - April (13), teman sebaya AF (13) yang diperkosa dan dibunuh di rumahnya, Jalan Safir RT 03/07, Kelurahan Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku mendengar AF merintih minta tolong berkali-kali, Sabtu (4/6/2017).
April memaparkan, setelah mendengar suara rintihan AF, ia kemudian mendengar suara benturan keras di tembok rumah AF.
"Waktu itu aku dan teman-teman ramai-ramai mainnya di depan rumah dia (AF). Aku denger kok, dia teriaknya minta tolong gitu. 'Toloong...Toloong...Udaah...Udaah...Toloong'. Nah, habis itu diam hening," ungkap April, Minggu (4/6/2017).
"Aku duduk depan pagar rumah dia, baru deh terdengar suara seperti dijedotin (benturan). Persis di tembok rumahnya dia (AF). Jeduuug...gitu," sambungnya.
Baca: Pelaku Perkosaan dan Pembunuhan Gadis di Cengkareng Koleksi Video Porno
April saat itu berpikiran AF sedang asyik bermain sendiri di rumahnya. Tetapi, April mengaku kaget melihat WA keluar dari rumah AF.
"Ada Kak WA keluar. Keringatan gitu. Terus, dia seperti orang takut, Kak WA-nya. Jalan keluar rumah, tapi Kakak WA jalan buru-buru sambil perbaiki risleting celananya. Kita teriakin dia, AF mana?" Eh Si WA kagak noleh-noleh," beber April.
Yani (50), tetangga sebelah rumah AF, membenarkan apa yang dikatakan cucu kesayangannya itu. Yani memaparkan, April sempat memberitahukan kepadanya bahwa ia mendengar suara AF meminta tolong.
Baca: Ada Kemungkinan Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosa Gadis di Cengkareng Tinggal Serumah
"Iya, cucu saya cerita juga ke saya. Si WA keluar seperti orang terburu-buru. Jalannya cepat dan sambil perbaiki ritsleting celananya. Ya kami sebenarnya warga yang di sini juga enggak mendengar apa-apa. Yang dengar cuma Si April ini. Padahal, teman-temannya main di depan rumah dia (AF) juga. Pasti pelakunya dia (WA)," beber Yani.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan