Selasa, 7 Oktober 2025

Kasus Ahok

Polisi Siapkan Baracuda untuk Evakuasi Hakim Jika Terjadi Kericuhan

Polisi juga akan menjaga ketat sejumlah fasilitas umum. Bukan hanya Gedung Kementerian Pertanian yang akan mendapatkan pengamanan.

youtube
Penjagaan sidang Ahok 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa polisi membentuk Kelompok-kelompok kecil berdiri di ruangan samping ruangan Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2017).

Beberapa polisi tampak mengobrol di tangga bersama para personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Para anggota TNI dan Polri ini baru mengikuti Tactical Wall Game (TWG) yang dipimpin oleh Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Iwan Kurniawan.

Kegiatan ini dilakukan sebagai persiapan untuk mengamankan jalannya persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Selasa besok. Agenda sidang besok adalah pembacaan vonis hakim kepada Ahok.

"Baru saja kita melaksanakan tactical wall game dalam rangka rencana pengamanan sidang terakhir besok dengan agenda pembacaan putusan," ujar Iwan seusai memberikan arahan.

Iwan mengatakan bahwa dalam Pengaman besok pihak kepolisian membagi empat ring pengamanan. Pola ini sebenarnya biasa dilakukan pada sidang sebelumnya.

"Pengamanan seperti biasa pola ring 1 sampai 4. Ring 1 dalam ruang sidang, ring 2 luar ruang sidang tapi dalam gedung, ring 3 di area gedung Kementan, dan ring 4 di jalan luar," terang Iwan.

Meski dengan pola yang sama, jumlah personel pada sidang terakhir ini akan empat kali lipat lebih banyak dibanding sidang sebelum.

Biasanya, polisi menerjunkan sekitar 3 ribu hingga 4 ribu personel mengawal sidang Ahok. Namun, khusus besok, jumlah polisi juga TNI yang bakal mengawal jalannya sidang berkisar 14 ribu.

14 ribu ini diturunkan untuk mengantisipasi kericuhan yang kemungkinan terjadi besok. Ribuan pedemo diprediksi memadati areal sidang di Gedung Kementerian Pertanian.

Dari mereka ribuan ya. Menurut pemberitahuaanya tapi jumlahnya tidak pasti," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto di kesempatan terpisah.

Polisi juga akan menjaga ketat sejumlah fasilitas umum. Bukan hanya Gedung Kementerian Pertanian yang akan mendapatkan pengamanan maksimal, namun sejumlah mall, kantor pemerintahan dan kejaksaan juga akan diturunkan.

"Fasilitas umum seperti Cilandak Town Square, Blok M, Pondok Indah Mall, kantor pemerintah, kejaksaan, kita amankan," ujar jelas Iwan.

Polisi mengamankan sejumlah tempat-tempat yang lokasinya cukup jauh dari lokasi sidang untuk menghindari potensi kerusuhan.

Polisi juga akan disebar di sejumlah titik jalan menuju Kementerian Pertanian. Polisi akan mulai menjaga Gedung Kementan malam ini. Sterilisasi areal sekitar lokasi sidang akan dilakukan sejak pukul 22.00 WIB malam ini.

Polisi membagi empat ring pengamanan buat sidang vonis Ahok besok. Pola ini sebenarnya biasa dilakukan pada sidang sebelumnya.

Jumlah aparat yang akan diturunkan pada sidang kasus penodaan agama besok, empat kali lipat lebih banyak dibanding sebelumnya.

Untuk memastikan keamanan perangkat sidang seperti hakim dan jaksa, pihak kepolisian akan mempersiapkan prosedur khusus. Pihak kepolisian menyiapkan kendaraan khusus untuk hakim jika terjadi serangan dari demonstran yang tidak puas.

"Kalau darurat ada rencana untuk menyelamatkan diri. Kalau ada hal seperti ini sudah kita siapkan," ujar Rikwanto.

Pihak kepolisian telah menyiapkan mobil Baracuda untuk mengevakuasi hakim. Namun jika tidak terjadi kericuhan, hakim tetap akan menggunakan mobil dinasnya sendiri.

Pengamanan hakim merupakan prosedur standar dari pihak kepolisian. Sehingga pihak kepolisian telah mengantisipasi hal ini.

Rencananya mulai malam ini gedung Kementan telah disterilkan dan ditutup. Penutupan dilakukan mulai pukul 22.00 WIB. Pada waktu tersebut, polisi akan mulai menaruh peralatan dan kendaraan taktis untuk pengamanan sidang.

Pihak kepolisian juga akan dibantu oleh pasukan TNI sebanyak lima Satuan Setingkat Kompi (SSK). Biasanya satu SSK berkisar 100 orang.

TNI akan diturunkan di sejumlah objek vital. "Pada saat kita butuh bantuan kita sampai kan ke TNI untuk back up. Pada saat teknis tetap kita yang akan dari polisi yang mengendalikan," jelas Iwan.

GNPF-MUI Siap Terima Keputusan Hakim

Sementara itu, pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) yang selama ini menyuarakan agar Ahok diberi hukuman berat, mengaku siap menerima apapun putusan hakim.

Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Media Center GNPF-MUI, Erick Yusuf. Menurut Erick, berdasarkan arahan dari Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir, pihaknya percaya pada seluruh keputusan hakim.

"Intinya kita telah berdoa bersama meminta hakim untuk menjaga independensinya dan jauh dari intervensi. Jadi kami serahkan kepada mereka," ujar Erick.

Erick juga mengatakan bahwa pihaknya tidak meminta anggotanya untuk turun menghadiri sidang Ahok.

"Kalau dari GNPF-MUI, jelas arahannya bahwa besok tidak ada pengerahan massa," tambah Erick.

Senada dengan GNPF-MUI, Forum Betawi Rempug (FBR), juga tidak akan mengerahkan massa yang banyak pada sidang Ahok. Pihaknya hanya akan menurunkan massa dalam jumlah sedikit.

"FBR besok turun hanya 20 orang. Kami siap menerima apa saja keputusannya," jelas Ketua FBR, Luthfie Hakim.

Namun Luthfie, tidak melarang anggotanya untuk turun ke jalan besok atas nama individu. Meski secara kelembagaan pihaknya tidak akan turun secara maksimal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved