Minggu, 5 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis di Pulomas

Pelaku Pembunuhan Pulomas: Ampun Pak, Ampun, Saya Nggak Ikut-ikutan

"Ampun pak, ampun. Saya nggak ikut-ikutan," ujar Ramelan Butarbutar terduga pelaku perampokan sadis dan kejam di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur ke

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Seorang pelaku pembunuhan sadis di Pulomas yang ditembak polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - "Ampun pak, ampun. Saya nggak ikut-ikutan," ujar Ramelan Butarbutar terduga pelaku perampokan sadis dan kejam di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur kepada penyidik.

Ucapan memelas Ramelan itu dilontarkan kembali, Ucok (24) seorang warga Gang Kalong RT 08/02, Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi yang menyaksikan penggerebekan itu.

Ucok mengaku, juga mendengar teriakan Butarbutar saat ditangkap polisi.

Baca: Lima Ikan Koi Dibawa Polisi Dari Rumah Tempat Pembunuhan Sadis Pulomas

Butarbutar membantah terlibat dalam kasus perampokan di rumah Dodi Triono (59) di Pulomas, Jakarta Timur, Senin (26/12/2016).

"Dia sempat berteriak minta tolong dan membantah ikut terlibat perampokan. Tapi, polisi tidak tinggal diam dan tiba-tiba terdengar bunyi tembakan," kata Ucok.

Ucok tidak mengetahui pasti tembakan yang dilepas polisi itu menyasar ke mana.

Apakah ke tubuh Ramelan atau ke udara sebagai peringatan agar Ramelan tidak melawan penyidik.

Baca: Kapolri: Dua Pelaku Pembunuhan di Pulomas Berhasil Diringkus Berkat CCTV

Namun yang dia lihat, polisi sempat mengevakuasi dua pria dari rumah kontrakan itu.

Masing-masing pria itu digotong empat polisi menggunakan sehelai handuk warna hijau.

Tubuh mereka kemudian dimasukan ke dalam mobil ambulans yang telah menunggu di mulut gang kontrakan.

Bahkan Ramelan kembali berteriak bahwa dirinya tidak terlibat saat hendak dimasukan ke dalam mobil ambulans.

Sementara warga sekitar tidak bisa mengabadikan peristiwa itu, karena mereka dihalau penyidik sejauh 30 meter dari lokasi kejadian.

"Kita nggak boleh ngelihat langsung, katanya urusan polisi," katanya.

Baca: Duka dan Air Mata Saat Pemakaman Dodi Triono dan Kedua Anaknya

Seorang perwira polisi di Polrestro Bekasi Kota mengaku, tahu sosok Ramelan Cs.

Setiap merampok, kata dia, Ramelan berperan sebagai kapten dan memiliki empat anggota.

"Dia otak perampokan itu, karena dia berperan sebagai kapten setiap aksinya," kata dia.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved