Pilgub DKI Jakarta
Dua Kali 'Mangkir' Acara Debat, Kesiapan Agus Mulai Diragukan
Anggawira mengatakan dari sikapnya, masyarakat akan menilai kesiapan masing-masing pasangan calon.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lagi-lagi tidak menghadiri undangan debat yang difasilitasi media massa. Yang terbaru, putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, menolak datang dalam debat yang diselenggarakan Kompas TV malam, (15/12) dengan alasan debat tersebut bukan acara resmi yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dan lebih memprioritaskan pertemuan dengan warga.
Menyikapi hal tersebut, Koordinator Sahabat Anies-Sandi, Anggawira mengatakan dari sikapnya, masyarakat akan menilai kesiapan masing-masing pasangan calon.
Agus dinilai tidak siap dalam menghadapi debat terbuka dihadapan calon lain dan alasannya yang di sampaikan juga kurang tepat karena kehadiran di acara debat merupakan bentuk pertemuan dengan warga, tidak hadir di debat sama saja tidak menghargai warga jakarta Jakarta yg menyaksikan acara tersebut.
“ Dari sini warga bisa menilai mana paslon yang siap, dan mana yang belum. Meskipun, acara tersebut bukan merupakan debat resmi yang difasilitasi oleh KPU, namun ini merupakan salah satu ajang untuk menawarkan program kerja dan gagasan kepada masyarakat. Terlebih ini disiarkan live oleh media, maka cangkupannya akan semakin luas. Dengan ketidakhadiran Agus kemarin, maka banyak masyarakat yang kecewa dan memunculkan opini-opini negatif. Agus dinilai tidak siap untuk berdebat didepan paslon lain,” ujar Anggawira dalam keterangan persnya.
Lagipula, sambung Anggawira, dalam dunia militer ada sebuah prinsip yang berbunyi bahwa ‘Prajurit Tidak Akan Memilih Medan Tempurnya’.
“Sebagai prajurit seharusnya Agus ingat akan filosifi tersebut. Acara debat terbuka bisa diibaratkan sebagai ‘medan tempur’ bedanya tidak menggunakan senjata melainkan mengandalkan kekuatan pikiran, ketangkasan dalam menjawab pertanyaan, atau menyanggah tanggapan. Dan menguji gagasan didepan para lawan. Namun, kenyataannya ia menolak hadir untuk ‘bertarung’ dalam medan tempur ini, ” imbuh Angga.
Selain melakukan kunjungan dan kegiatan sosialisasi kepada warga, Anggawira menyampaikan pula pentingnya melakukan debat terbuka oleh para paslon. Karena, dari situ masyarakat bisa menilai pengetahuan masing-masing paslon mengenai problematika kota yang akan dipimpinnya, bahkan bisa menguggah masyarakat untuk memilihnya.
“Melakukan kunjungan dan mengadakan kegiatan sosialisai dengan warga memang sangat baik dan diperlukan oleh para paslon agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. Namun, menghadiri acara-acara debat terbuka juga tidak kalah penting karena masyarakat tentu ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan calon pemimpin mengenai persoalan di Jakarta, apa saja keunggulannya dibanding kandidat lain dan mengetahui sepak terjang dan rekam jejak mereka selama ini. Bahkan, mampu menggugah masyarakat untuk memilihnya,” papar Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Organisasi tersebut.
Seperti diketahui, dari instagram @annisayudhoyono, Agus menghadiri acara pentas seni anaknya, Almira Tunggadewi Yudhoyono bersama sang istri Anisa Pohan, tepat pada saat acara debat berlangsung. Banyak yang berasumsi kealpaan Agus dalam acara debat adalah karena lebih memprioritaskan acara keluarga. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa Agus memang enggan melakukan debat dengan 2 pasangan lawannya yakni Basuki-Djarot, dan Anies-Sandi.
Sebelumnya, Agus juga menolak menghadiri debat di stasiun televisi Net TV dalam acara “Jakarta Kece” karena sudah ada jadwal kunjungan ke Tambora, Jakarta Barat. Netizen pun mulai membuat meme-meme untuk menyindir Agus dan membuat postingan-postingan di jejaring sosial dengan hashtag, #AHYTakutDebat yang kemudian menjadi ‘booming’ hingga sekarang.