Pilgub DKI Jakarta
Anies Baswedan Tawarkan Pemerintahan Berbasis Gerakan
Anies mengatakan perbedaan pemerintahan yang berbasis program dengan yang berbasis gerakan terletak pada keterlibatan warga.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam beberapa kesempatan menjelaskan hal mendasar yang menjadikannya berbeda dari calon lain.
Perbedaan tersebut adalah orientasi pemerintahan berbasis gerakan, bukan dalam bentuk program kerja.
"Caranya adalah kepemimpinan yang ditawarkan bukan kepemimpinan program, tapi kepemimpinan movement, gerakan," ujar Anies, Selasa (29/11/2016).
Anies mengatakan perbedaan pemerintahan yang berbasis program dengan yang berbasis gerakan terletak pada keterlibatan warga.
Menurut Anies, dengan berbasis gerakan, maka masyarakat ikut aktif terlibat, salah satu contohnya dalam penanganan masalah sampah.
"Kalau pendekatannya program, maka pemerintah siapkan program. Rekrut orang untuk membersihkan semua sampah. Lalu kita warga negara membayar pajak dan mengevaluasi. Kalau baik, dipuji. Kalau jelek, dikritik. Tapi kita tidak terlibat. Itu pendekatan program," kata Anies.
Termasuk masalah ketimpangan, mantan ketua Komite Etik KPK tersebut mengatakan jika solusinya bukan hanya melalui program, melainkan ada gerakan bersama. Sehinga nantinya program tidak menjadi tumpuan utama.
"Beri KJP, KJS. Itu pendekatan program semua. Kalau saya, yang saya akan lakukan, saya akan buat jam belajar anak jam 7 sampai 9 malam. Saya akan panggil para mahasiswa, para profesional. Nanti kalian mengajar di kampung-kampung. Saya siapkan tempatnya. Ruang belajarnya, pemerintah yang buatkan. Pengajarnya kalian yang turun," kata Anies.