Minggu, 5 Oktober 2025

Jargon Ahok-Djarot "Kerja Keras, Bernyali, dan Ogah Pencitraan

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, pamerkan baju kampanye khusus internal pdip

Tribunnews.com/Dennis Destriyawan
Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, pamerkan baju kampanye khusus internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Kerja Keras Bernyali" jadi jargon pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Jargon itu, mulai melekat pada baju kampanye, yang dikenakan oleh Prasetio Edi Marsudi.

Baju kerah lengan panjang perpaduan putih dan merah itu, memasang gambar Ahok dan Djarot mengenakan kemeja kotak-kotak.

Di kanan atas tertulis 'Ahok-Djarot'. Sedangkan di kiri atas tertulis 'DanPur'. Prasetio menegaskan, baju yang dikenakannya hanya dibagikan kepada seluruh kader PDIP.

"Artinya komandan tempur di lapangan. Ini semua (kader) komandan tempur di lapangan. Sebagai petugas partai bagaimana Ahok-Djarot menang," ujar Prasetio di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016) malam.

Kaos bagian belakang, terdapat satu kolom yang memberi tanda centang pada kerja keras, kemudian tanda silang untuk pencitraan. Mengenai kampanye hari pertama pada Jumat (28/10/2016) nanti, Djarot menegaskan tak akan ada yang spesial. Yang pasti, jargon yang akan digunakan adalah 'kerja keras bernyali'.

"Hari pertama enggak ada yang spesial. Enggak ada pengerahan massa gede-gedean. Yang pasti kampanye dengan senyum, karena tagline-nya kan jelas, 'kerja keras bernyali'," ucap Djarot.

Bersama dengan Ahok, Djarot mengikuti rapat internal PDIP. Rapat yang membahas strategi kampanye itu, diikuti Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, beberapa politikus PDIP, seperti Masinton Pasaribu, Charles Honoris, dan Adian Napitupulu.

Rapat turut diikuti anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP, yakni Panji Virgianto, Yuke Yurike, Jhonny Simanjuntak, Steven Setia Budi Musa, Sereida Tambunan, dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya.

"Fokus pembicaraan kita itu, menyamakan pikiran, menyamakan hati, dan menyamakan tindakan," ujar Djarot.

Djarot enggan mengungkapkan, strategi kampanye yang akan digunakannya jelang pests demorasi ibu kota pada 15 Februari 2017. Yang jelas, cara berkampanyenya, berbeda dengan dua pasangan calon lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno.

"Kami punya cara sendiri. Hari ini, kita menyamakan persepsi dulu. Menyamakan hati, menyamakan pikiran, dan menyamakan tindakan. Kemudian dibangunlah perasaan satu rasa, satu emosional yang bergerak bersama-sama," imbuh Djarot.

--

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved