Selasa, 7 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

SBY Turun Tangan, Ahok Sebut Pilkada DKI Terasa Seperti Pemilihan Presiden

Ahok mengatakan, perebutan kursi DKI 1 priode 2017-2022 akan terasa seperti perebutan kursi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Petahana Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Djarot Syaiful Hidayat (kanan) menunjukkan bukti pendaftaran Cagub-Cawagub DKI saat melakukan pendaftaran di Kantor KPUD DKI Jakarta, Salemba, Rabu (21/9/2016). Pasangan Ahok dan Djarot resmi mendaftar ke KPU DKI Jakarta dengan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, Nasdem dan Hanura. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan untuk mengambil keputusan dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Partai Demokrat sedang berembuk dengan tiga partai politik lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Keempat partai sedang menimbang, siapa yang layak untuk melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

SBY sedang berdiskusi bersama elit keempat partai tersebut di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/9/2016).

Menanggapi hal tersebut, Ahok tidak masalah seluruh ketua umum partai politik turun tangan menentukan siapa lawan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bagus dong (kalau SBY dan semua ketum parpol turun)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Ahok mengatakan, perebutan kursi DKI 1 priode 2017-2022 akan terasa seperti perebutan kursi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Bagus dong, berarti kelasnya Pilpres dong," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved