Jumat, 3 Oktober 2025

Tewas Usai Ngopi

Sidang Memanas, JPU dan Penasehat Hukum Saling Bentak

Penasehat hukum Jessica, Otto Hasibuan, tak terima saksi ahli dibentak.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS TV
Ahli patologi forensik UI Djaja Surya Atmadja dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pada Rabu (7/9/2016) sore, berlangsung memanas.

Ini berawal saat salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Shandy Handika membentak saksi ahli Patologi Forensik, Djaja Surya Atmaja.

Dia menanyakan data apa saja yang diberikan oleh tim penasehat hukum Jessica Kumala Wongso terkait jenazah Wayan Mirna Salihin.

"Satu, visum, visumnya Mirna,” tutur Djaja di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).

Di kesempatan itu, ahli hanya dapat menyebut satu data dan tak bisa menunjukkan data yang sudah dianalisis. Ini membuat jaksa naik pitam.

“Anda tahu tidak data,” kata Jaksa.

Penasehat hukum Jessica, Otto Hasibuan, tak terima saksi ahli dibentak.

Dia bicara bernada tinggi.

"Hormati saksi saya," bentak Otto.

Melihat situasi di persidangan memanas, majelis hakim menskors sidang sementara waktu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sidang diskors sampai waktu yang tidak ditentukan.

Situasi memanas di persidangan ini juga dikarenakan hadirin sidang yang kerap bertepuk tangan saat mendengar keterangan saksi ahli.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved