Selasa, 7 Oktober 2025

Ahok: Atasi Banjir Jakarta Harus Menertibkan Hunian di Bantaran Kali

Naiknya permukaan air laut membuat pompa air tidak bisa berfungsi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Junianto Hamonangan
Banjir yang melanda Cipinang Melayu, Kamis (21/4). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan mengguyur hampir seluruh wilayah Jakarta, hingga menyebabkan adanya genangan di beberapa titik.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan turunnya hujan yang berbarengan dengan naiknya air laut dipastikan membuat Jakarta akan tergenang.

"Ya pasti (tergenang) kalau hujan bertepatan dengan laut lagi pasang," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2016).

Naiknya permukaan air laut membuat pompa air tidak bisa berfungsi.

"Karena begitu dia pasang, pompa kami tidak bisa memompa lagi, muter. Kalau kita matikan pompa, semua Gunung Sahari meluap," kata dia.

Untuk mengatasi persoalan banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membangun giant sea wall atau tanggul raksasa di pantai utara Jakarta, termasuk pembuatan tanggul sungai dan pantai di sepanjang Teluk Jakarta sepanjang 32 kilometer.

Untuk tahap pertama ditargetkan selesai pada 2017. Sedangkan tahap dua ditargetkan mulai 2018 hingga 2030.

"Makanya kita sedang menyiapkan tanggul yang tinggi," kata mantan Bupati Beliung Timur tersebut.

Hujan semalam juga mengakibatkan genangan muncul di beberapa wilayah di Jakarta Timur dan Selatan.

Penyebabnya, kata Ahok, karena kawasan yang tergenang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Karenanya dibutuhkan normalisasi di hunian yang berada di sepanjang bantaran kali, contohnya hunian di Kali Krukut.

"Krukut kenapa meluap? Karena Krukut belum normalisasi," ucapnya.

Ahok mengatakan akan terus melakukan normalisasi sungai, yang salah satu caranya menertibkan hunian di sepanjang bantaran kali.

Namun penertiban hunian harus diselaraskan dengan tersedianya unit rumah susun untuk merelokasi warga.

"Lebar Sungai Pesanggrahan itu 60 meter kok, tapi tinggal 15 meter. Mau enggak mau saya mesti lebarin. Tetapi orang pada tinggal di situ jadi masalah. Maka tunggu rusun jadi. Mei sudah jadi lagi beberapa ratus unit," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved