Keluhan Salah Seorang Warga Luar Batang: Suami Saya Pingsan tak Rela Rumah Digusur

Laporan wartawan tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Suami Ibu Yati (65) terpaksa  dilarikan ke rumah sakit setelah sebelumnya pingsan saat penggusuran baru saja dilaksanakan.

Dengan nada emosi, Ibu Yati mengeluh seraya menegaskan dirinya, menolak rumahnya yang sudah ia tempat berpuluh-puluh tahun itu, harus digusur.

"Saya orang lama disini, sudah 40 tahun. Kalau dapat rumah susun bagus, saya masih mau. Saya nggak dapat, RT-nya kabur," ujarnya saat ditemui Tribunnews, di depan rumahnya, RT/RW. 001/05, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016) pagi.

Wanita lanjut usia ini masih berusaha mempertahankan rumahnya yang kini menunggu waktu untuk mendapatkan giliran penggusuran.

Wajahnya tampak lelah, namun ia pantang menyerah mempertahankan rumah yang telah menjadi saksi kisah hidupnya bersama keluarga.

Ia kemudian berujar, suaminya pingsan setelah terjadi kericuhan ketika penggusuran tersebut baru dimulai. Kini, suaminya dilarikan ke Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta Utara.

"Saya lemes, nggak bisa gerak. Bapak tadi dibawa ke rumah sakit oleh adik saya," tambahnya dengan wajah yang penuh emosi.

Ia merasa tidak mendapat ketidakadilan terkait dengan pembagian jatah rumah susun yang tidak merata. Ia mengaku yang tidak mendapatkan unit manapun.

"Sekarang kita mau pergi kemana, kontrakan mahal, nggak punya duit. Sedangkan saya rumah susun belum dapet, dibilang habis-lah," keluh Ibu Yati.

Pada pertengaha April.2016 lalu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana menggusur Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Di pemukiman tersebut, ia rencananya akan membangun turap (dinding vertikal penahan tanah).

Hanya kawasan yang didiami Ibu Yati dan warga lainnya yang mengalami penggusuran. Sedangkan wilayah sekitar Masjid Luar Batang tidak akan digusur, karena bersertifikat.