Ahok Bangun RPTRA Gunakan Filosofi Tiongkok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menggunakan konsep dari Tiongkok.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menggunakan konsep dari Tiongkok.
Hal itu dikatakannya saat meresmikan RPTRA Dharma Suci di Jakarta Utara.
Maksud dari filosofi Tiongkok itu, soal interaksi sosial yang bisa menyingkap permasalahan, serta menjadi tempat di mana para warga bisa saling memahami satu sama lain.
"RPTRA ini dibuat dengan filosofi Tiongkok sebetulnya. Tiap-tiap rumah tangga punya kesusahan masing-masing, punya kitab suci masing-masing yang susah dimengerti," kata Ahok saat memberikan sambutan di depan puluhan warga Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (6/4/2016).
Ahok menyebut Jakarta kota besar sehingga sulit bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengetahui satu per satu apa yang menjadi permasalahan warganya.
Diharapkannya, dengan adanya RPTRA warga bisa saling berbagi.
Sehingga warga bisa saling membantu mengatasi permasalahannya.
Sementara itu, RPTRA Dharma Suci yang luasnya 5.000 persegi tersebut dibangun menggunakan dana Corporate Social dari Yayasan Dharma Suci dan Universitas Bunda Mulia.