Minggu, 5 Oktober 2025

Warga Konsumsi Unggas Terjangkit Flu Burung

Meski mencemaskan terjadinya wabah flu burung, ada sejumlah warga yang mengonsumsi ayam yang telah sakit-sakitan kena flu burung.

Editor: Hendra Gunawan
warta kota/henry lopulalan
Petugas menyembelih sepuluh burung dara ketika melakukan inspeksi mendadak guna pencegahan flu burung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Matinya puluhan unggas secara mendadak di pemukiman pemulung di RT 14/14, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2016) membuat warga sekitar cemas.

Meski mencemaskan terjadinya wabah flu burung, ada sejumlah warga yang mengonsumsi ayam yang telah sakit-sakitan kena flu burung.

Apalagi, setelah dilakukan uji laboratorium oleh Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan menyatakan penyebab kematian karena terkena virus flu burung.

Pemukiman yang terlihat kumuh dan jorok itu dahulunya terdapat kandang-kandang yang berisi puluhan unggas dengan ukuran sekitar 5 meter x 3 meter.

Namun, kini kandang itu sudah dihancurkan. Karena memang lokasi tersebut tempat unggas ayam dan entok mati secara mendadak.

Warga sekitar sangat was-was saat aparat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan penyebab kematian puluhan unggas itu karena flu burung.

Rasa badan tidak enak pun dirasakan warga.

Hospa (40) salah seorang warga mengaku sempat pusing-pusing saat puluhan unggas mati secara mendadak.

Dia tidak mengetahui kenapa badannya merasa tidak enak.

Namun, dirinya sudah memeriksakan diri ke Puskesmas Cilandak Barat.

"Yah takut lah sekarang jadi was-was juga. Waktu kejadian sempat pusing-pusing warga, tapi sudah berobat semua," ucap dia kepada wartawan di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/3).

Dia mengatakan setelah puluhan unggas mati, warga langsung melaporkan kejadian itu kepihak RT setempat.

Kemudian, dilakukan penyisiran oleh Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan.

"Kami sudah laporkan itu ke Pak RT terus dilaporin ke warga sekitar ternyata itu flu burung," ungkapnya.

Dikonsumsi

Sementara itu, Wagiman (45), salah satu pemilik unggas mengaku, tidak mengetahui jika ayam perliharaannya itu mati karena terjangkit flu burung.

Sejak Senin (14/3) malam, unggas peliharaannya tersebut sudah berkondisi lemas dan tidak mau makan hingga akhirnya ditemukan mati pada keesokan harinya.

"Ada lima ayam yang mati mendadak dan sebagian ada yang dipotong untuk dikonsumsi," kata.

Menurut Wagiman, kematian puluhan unggas secara mendadak ini kemudian dilaporkan kepada Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan.

Pada Jumat (18/3), ayam peiharaan warga dari lingkungannya yang berkondisi sakit dimusnahkan petugas.

"Hari Jumat 10 ayam yang kecil-kecil dimusnahkan oleh petugas, karena dikhawatirkan bisa menular," ujarnya.

Menyisir warga
Sedangkan Camat Cilandak, Dhany Sukma mengatakan pihak Puskesmas Kecamatan Cilandak sudah menyisir warga yang mungkin terkena virus flu burung.

Untungnya, setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ada warga yang terkena virus mematikan tersebut.

"Puskesmas Kecamatan Cilandak telah menyisir warga yang mungkin ada yang panas atau sakit. Ternyata tidak ditemukan warga yang sakit atau panas," tutur Dhany.

Dia menghimbau kepada warga agar menjauh dari lokasi penemuan puluhan unggas yang terjangkit virus flu burung. Pemusnahan dan sosialisasi kepada warga juga terus dilakukan oleh pihak Kecamatan Cilandak.

"Untuk radius 100 meter dari lokasi kita musnahkan unggasnya. Termasuk yang rutin kita sweeping unggas kita baksis dan sertifikasi unggas," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved