Selasa, 7 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Menghadap Megawati, Risma Kembali Dicalonkan Gubernur DKI dari PDIP

"Bu Risma punya konsep pembangunan Jakarta,” kata WS, sapaan akrab Whisnu.

Editor: Hasanudin Aco
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
JELANG PELANTIKAN - Walikota dan Wakil Walikota Surabaya terpilih periode 2015-2020 Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana memberikan keterangan pers jelang pelantikan di RM Handayani, Minggu (14/2). Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana akan dilantik di Gedung Grahadi sesi ke-2 pada Rabu (17/2). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Meski Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkali-kali menyatakan tidak akan maju sebagai bakal calon (balon) Gubenur DKI namun Risma ternyata sudah memberikan konsep pembangunan DKI Jakarta kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, yang juga Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Kamis (10/3/2016).

" Sebagai kader (PDIP), Bu Risma memberikan sumbangsih pemikiran. Bu Risma punya konsep pembangunan Jakarta,” kata WS, sapaan akrab Whisnu.

Pengajuan konsep pembangunan ibu kota negara itu, yang salah satu fokusnya pada penanganan banjir, kini tengah digodok DPP PDIP.

Menurut Whisnu, sebagai kader partai Risma bisa saja menyatakan ketidaktersediaannya maju dalam bursa Pilgub DKI Jakarta.

Namun dia tidak bisa menolak jika PDIP menugaskannya untuk menandingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang maju sebagai bacagub dari jalur independen.

“Bu Risma kader partai. Keputusan apapun ada di DPP PDIP. Apapun keputusan (DPP PDIP) akan kita jalankan. Tapi sampai sekarang pasangan Risma-Whisnu tidak terganggu (pilgub) DKI,” lanjutnya.

Whisnu menambahkan, Risma sendiri sudah menghadap Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Risma menyampaikan supaya tidak ditugaskan pada pencalonan gubernur DKI Jakarta.

Meski demikian, Whisnu kembali menyampaikan sinyalemen lain, yakni diberangkatkannya kader PDIP asal Surabaya untuk bergabung dalam tim pemenangan cagub PDIP untuk Jakarta.

“Namanya bukan tim sukses, tapi tim pemenangan," tambah Whisnu.

Jumlah tim sukses itu, menurut Whisnu bisa ratusan, bahkan ribuan. Jumlah pastinya masih dirahasiakan. Kinerja tim ini cukup terbukti mendongkrak suara.

Buktinya saat tim pemenangan itu dikirim ke Kapuas, Kalimantan Tengah.

"Meski calon (PDIP) kalah, namun kerja tim ini cukup signifikan dalam penjaringan suara,” tambah Whisnu. 

Penulis: Sri Handi Lestari

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved