Gorong-gorong Gelap, Berlumpur, Pengap, dan Bikin Gatal
Penyisiran dilakukan Tim Gabungan dari pihak kepolisian, PLN, Telkom, dan Suku Dinas (Sudin) PU Tata Air Jakarta Pusat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyisiran dilakukan Tim Gabungan dari pihak kepolisian, PLN, Telkom, dan Suku Dinas (Sudin) PU Tata Air Jakarta Pusat.
Terdiri dari 10 petugas, 4 kepolisian, 2 PLN, 2 Telkom, dan 2 Sudin Tata Air. Penyisiran yang dilakukan berlangsung berkisar 180 menit. Penyisiran dilakukan dua tahapan.
Pertama, dari gorong-gorong depan Kementerian ESDM sampai ke gorong-gorong area Taman Monas Pintu Barat. Kedua, dari Kementerian ESDM sampai depan Gedung BI di Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
25 barang bukti ditemukan dari hasil penyisiran yang berlangsung sejak pukul 17.30 sampai dengan pukul 20.00.
Temuan lengkapnya, 1 botol mizone, 1 bungkus nasi jago (kosong), 3 buah senter kepala, 1 buah tempat gergaji besi, 2 buah potongan kabel, 4 buah batre ABC, 1 buah kabel terbakar (di atas tutup gorong2), 6 buah tutup senter kepala, 1 pasang sarung tangan, 1 gelas paku, 1 pembungkus kabel, 1 kabel utuh, 1 serabut kabel, 1 kulit kabel.
Temuan-temuan itu bukan tanpa perjuangan. Dari kedalaman air yang cukup tinggi, hingga sulitnya petugas bernafas di dalam gorong-gorong, menjadi hambatan untuk menemukan barang-barang bukti seperti di atas.
Terlihat bagaimana Tim Gabungan bernafas terengah-engah saat keluar dari pintu gorong-gorong.
Bukan hanya itu, untuk menutup kembali pintu gorong-gorong, dua petugas Sudin PU Tata Air harus menggunakan alat tambahan berupa linggis.
Cerita seorang petugas Sudin PU Tata Air Jakarta Pusat, Joko, di gorong-gorong dipenuhi dengan lumpur, sehingga membuat dirinya sulit melangkahkan kakinya.
Di tengah gelapnya gorong-gorong, Joko juga harus merunduk-runduk saat berjalan. Alasannya, batas antara tanah dengan batas atas gorong-gorong berkisar 1,5 meter.
"Banyak lumpur. Batasnya, buat kepala saya mentok," ujar Joko setelah menyisir gorong-gorong kepada Tribunnews, Sabtu (5/3/2016).
Kedalaman air di gorong-gorong sebatas pinggang dewasa, kata Joko. Air juga membuat badannya gatal-gatal.
"Bau di dalam menyengat banget," keluhnya.
Hal serupa dialami rekannya, Mujamir. Dia yang juga petugas Sudin PU Tata Air Jakarta Pusat harus menggaruk-garuk badannya setelah melakukan penyisiran di tengah kegelapan.
"Wah di dalam lumpurnya tebal mas. Airnya dalam, mana gatel. Ini pasukan semua masih gatel-gatel," ucap dia.
Kesulitan bernapas juga dialaminya, "Pengap. ventilasi udaranya tidak ada. Susah jalan karena ketinggian air di dalam saluran sepinggang," cerita Mujamir.
Sepuluh petugas yang melakukan penyusuran ini mengenakan sejumlah perlengkapan untuk keselamatan.
Di antaranya helm dan sepatu keselamatan, rompi pelampung dan celana panjang, sarung tangan karet, cat semprot, senter, headlamp dan masker.