Ahok Bantah Tidak Pro 'Wong Cilik'
Ahok menjawab tudingan politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari yang mengatakan Ahok tidak berpihak kepada rakyat kecil.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaj Purnama atau Ahok menjawab tudingan politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari yang mengatakan Ahok tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Ahok membantah kecemasan Eva terhadap dirinya. Ahok mengatakan, beberapa program Pemerintah Provinsi DKI seperti membebaskan biaya kesehatan, dan membebaskan biaya transportasi untuk warga Jakarta yang gajinya di bawah upah minimum provinsi (UMP) adalah program-program pro wong cilik.
"Saya kadang susah juga ya debat sama beliau senior saya di DPR RI. Orang keganggu jiwa saja aku urus masa orang miskin enggak. Kamu lihat sekarang saya membebaskan PBB (Pajak Bumi Bangunan) Rp 1 miliar ke bawah, saya memberikan KJP (Kartu Jakarta Pintar) hampir 600 ribu," ujar Ahok di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2015).
Ia juga membantah kalau dirinya menguntungkan para pengusaha di Jakarta. Banyak pengusaha yang bilang "Kamsia Ahok mimpin Jakartanya sampai 2017 saja," tambah Ahok.
"Saya tutup Stadium (night club), saya tutup yang main narkoba, yang curangi pajak saya segel berapa banyak, saya denda properti. Terus gimana dibilang saya bela pengusaha?" ujar Ahok.
Sebelumnya Eva mengungkapkan banyak relawan Jokowi-Ahok semasa kampanye saat Pilkada 2012 bilang, bahwa Ahok ramah kepada pemegang modal, tapi tidak ramah dengan wong cilik.
Eva mencontohkannya saat kepedulian Ahok yang minim saat penggusuran warga Kampung Pulo. Meski warga telah ditawari pindah ke rumah susun.
"Ahok ramah kepada kapital, tapi enggak wong cilik. Kaya penggusuran yang dramatis, solidaritas pemilih sekarang isu wong cilik menipis. Solidaritas pemilih kelas menengah tinggi. Ini bahaya kalau pimpinan tidak sensitif terhadap warga cilik. Ini sinyal buruk," ujar Eva di Hotel Sari Pan Pacifik, Jakarta, Rabu (14/10/2015).