Copot Wali Kota, Ahok Dapat SMS Rasis
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku dirinya menerima short message service (SMS) rasis
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku dirinya menerima short message service (SMS) rasis setelah dirinya mencopot Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor.
"Ada lagi yang kirim kata-kata yang rasis, tentu bukan dari lurah. Dia kirim, dia katakan anda sudah mencopot walikota kami padahal kami sudah bekerja keras seperti kuli di toko China. Hubungan apa sama saya?" kata pria yang akrab disapa Ahok saat melantik Tri Kurniadi sebagai Wali Kota Jakarta Selatan di Balai Kota, Rabu (13/8/2015).
Meskipun demikian dirinya tidak peduli siapa yang sudah dicopot. Ditegaskan dia selama seorang pejabat mengucapkan sumpah jabatan, menerima gaji dari uang rakyat, kemudian mencuri uang rakyat, tidak bekerja dengan baik, dirinya akan memecat PNS tersebut.
"Tidak ada alasan. Jadi juga jangan coba-coba mengancam atau menantang saya, saya tidak takut," kata Ahok
Suami Veronica Tan ini menganggap di wilayah Jakarta Selatan sudah keterlaluan meskipun sudah beberapa kali diingatkan karena banyak yang terbengkalai. Seperti merebaknya Pedagang Kaki Lima (PKL), serta wilayah perkampungan yang kotor seperti terjadi pembiaran.
"Jadi Selatan sudah keterlaluan, terrus ngomong, terus ngomong. Mau betawi atau tidak betawi, ada yang bilang selatan lebih baik betawi, tidak ada urusan. Ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak ada suku, etnis apapun, harus tegas ini," ungkapnya.
Kemudian terkait pembebasan lahan untuk MRT. Ahok mengeluhkan meskipun begitu banyak perangkat yang mengurusnya tetapi pembebasan lahan untuk MRT tidak kunjung selesai.
"Alasan-alasannya selalu trase di penataan kota. Saya sudah katakan kalau ada masalah di SKPD lapor sama saya. Saya akan pecat," katanya.