Sungai Mampang Penuh Sampah Pada Penertiban Bangunan Liar
Upaya penertiban keberadaan bangunan liar di sepanjang Sungai Mampang di wilayah Kecamatan Mampang pada Senin
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Upaya penertiban keberadaan bangunan liar di sepanjang Sungai Mampang di wilayah Kecamatan Mampang pada Senin (18/8/2014) tidak hanya bersifat positif, tetapi juga turut memberikan efek buruk terhadap lingkungan.
Pasalnya berbagai macam puing bangunan maupun sampah yang berasal dari perlengkapan rumah tangga milik warga tidak seluruhnya dimanfaatkan dan disisihkan, melainkan dibuang langsung ke dalam sungai.
Mirisnya kondisi tersebut seperti halnya yang terlihat pada aliran Sungai Mampang, tepatnya pada RT 03/06 Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (18/8). Berbagai macam sampah mulai dari pakaian, kasur, sofa, lemari hingga kandang ayam terlihat mengapung terbawa arus dangkal Sungai Mampang dari wilayah hulu seperti RT 06/03 Tegal Parang, Mampang.
Kondisi tersebut tak ayal menyebabkan Sungai Mampang yang hanya sedalam sekira 40 cm hingga 60 cm tersumbat dan semakin dangkal. Kondisi tersebut kian diperparah dengan banyaknya warga yang membuang puing sisa bangunan ke dalam Sungai usai melucuti besi yang terdapat dalam tiang.
Sementara itu, sebuah eskavator terlihat mulai dioperasikan pada sisi Jalan Pondok Jaya X untuk menghancurkan bangunan sekaligus mengeruk lumpur yang berada di sekitar lokasi. Namun, akibat ramai serta padatnya barisan warga yang menyaksikan penertiban secara langsung, gerak langkah eskavator terhambat dan sempat dihentikan.
Tetapi tidak bertahan lama, ratusan anggota Satpol PP yang dikerahkan pun mengurai massa dan kembali melanjutkan proses pembongkaran seluruh bangunan warga, baik bersifat permanen maupun semi permanen.
Bermodalkan palu dan alat seadanya, anggota Satpol PP secara bahu membahu mulai melucuti bangunan mulai dari bagian atap, kusen dan tembok. Sejumlah bangunan liar seperti rumah hunian, toilet umum serta rumah produksi tahu dan tempe dibongkar dan dirubuhkan.
Tidak hanya petugas, pembongkaran pun dilakukan oleh beberapa warga setempat yang terkena penggusuran. Menggunakan palu dan linggis, warga membongkar tiang dan kusen untuk mengambil besi, kayu maupun sisa puing bangunan yang dapat dijual kembali.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesuai dengan instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama, pembebasan aliran Sungai Mampang atas keberadaan bangunan liar dilakukan hari ini, Senin (18/8/2014).
Langkah tersebut sebagai upaya penyelesaian masalah banjir yang kerap melanda tiga wilayah yakni Tegal Parang, Mampang Prapatan dan Pela Mampang, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan.