Dibesuk Kakak, Ryan 'Suntik Mati': Saya Baik-Baik Saja
Saat itu, Candra datang mengenakan kemeja warna krem didamping oleh kuasa hukum Ryan, Fransisca Indrasari.
Laporan Wartawan Warta Kota, Mohammad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ignatius Ryan Tumiwa (47), pria lulusan S2 Universitas Indonesia yang minta melegalisasi suntik mati, dikunjungi sang kakak, Candra (55) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (9/8/2014) siang.
Saat itu, Candra datang mengenakan kemeja warna krem didamping oleh kuasa hukum Ryan, Fransisca Indrasari. Mereka langsung menuju ke lantai 3 rumah sakit tersebut. Lalu mereka dipertemukan di sebuah ruang pertemuan.
Tampak Ryan mengenakan baju pasien berwarna kuning. Sang kakak pun langsung menghampiri. Dan mereka saling bersalaman. "Gimana kondisi kamu?" kata Candra sambil menepuk-nepuk pundak Ryan. "Saya baik-baik saja," balas Ryan.
Kemudian, mereka meminta untuk berbicara empat mata. Mereka menjauh dari tempat duduk sebelumnya. Sementara, di ruangan tersebut, tampak dijaga dua satpam dan dua perawat.
Kurang lebih selama enam menit mereka berbincang-bincang. Lalu setelah itu, Ryan beranjak untuk menunjukkan hasil pemeriksaan kesehatannya. "Hasilnya baik," kata Ryan.
Kurang lebih Candra dan kuasa hukumnya, berada selama 15 menit di ruangan tersebut. "Kondisi saya sehat," ujar Ryan.
Ia sendiri, masih mengaku bahwa tindakannya untuk melegalkan suntik mati, masalahnya karena ia tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Namun, ketika ditanya, apakah akan benar-benar melakukan suntik mati jika dilegalkan. Ryan menjawabnya secara gamblang. "Saya lihat kondisinya nanti seperti apa, kalao kondisinya bisa ya bisa, kalo nggak ya nggak," katanya.