Selasa, 7 Oktober 2025

Puluhan Pramudi dan Kondektur Bus Sekolah Mogok Tuntut Gaji Dibayar

Sekira pukul 07.15, puluhan sopir berkumpul di depan kantor UPT Bus Sekolah, Jalan Raya Pondok Gede, Kramatjati, Jakarta Timur

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Akibat tidak dibayarkan gajinya, puluhan pramudi dan kondektur bus sekolah, mogok beroperasi, Selasa (3/6/2014). Pembayaran gaji tersebut tertunda, untuk gaji bulan April yang baru dibayar separuh, serta bulan Mei yang belum dibayar sama sekali. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Akibat tidak dibayarkan gajinya, puluhan pramudi dan kondektur bus sekolah, mogok beroperasi, Selasa (3/6/2014).

Pembayaran gaji tersebut tertunda, untuk gaji bulan April yang baru dibayar separuh, serta bulan Mei yang belum dibayar sama sekali.

Sekira pukul 07.15, puluhan sopir berkumpul di depan kantor UPT Bus Sekolah, Jalan Raya Pondok Gede, Kramatjati, Jakarta Timur.

JS (47), salah satu pramudi, mengatakan, ia bersama pramudi yang lain, gaji pada bulan April, dari 22 hari bekerja, baru dibarakan 11 hari oleh pihak UPT Bus Sekolah.

"Kami dibayar Rp 180.000 per hari. Dengan rincian Rp 50.000 yang dibyar setiap hari dan uang uang operasional sebesar Rp 130.000, yang diakumulasi dan dibayar per bulan," kata JS, ditemui di salah satu wilayah di Ciracas, Selasa (3/6/2014) pagi.

Namun, lanjutnya, gaji tersebut belum dipotong pajak sebesar lima persen. Sementara, penghitungan gaji hanya dihitung jika pramudi bekerja per harinya.

"Belum lagi tanggal pemberian gaji yang tidak menentu tiap bulannya. Pasti diatas tanggal 10 tapi tidak pernah tentu. Apalagi tiap pemberian gaji, pasti malam hari, bisa jam 10 malam. Sedangkan pagi harus kerja lagi," kesalnya.




Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved