Selasa, 7 Oktober 2025

Penghuni Keluhkan Kelayakan Rusunawa Bekasi Jaya

Dedi Beben (30), warga yang tinggal Blok B6 mengatakan, hampir semua ruang huni di rusunawa itu mengalami kebocoran.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Ichwan Chasani
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi berbincang dengan penghuni Rusunawa Bekasi Jaya, Selasa (4/3/2014). Warga berharap Pemkot Bekasi segera perbaiki bocornya plafon dan lantai ruang huni di rusunawa itu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puluhan warga yang tinggal di rumah susun sewa sederhana (rusunawa), di Jalan Underpass, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi mengeluhkan menurunnya kualitas bangunan rusunawa. Dedi Beben (30), warga yang tinggal Blok B6 mengatakan, hampir semua ruang huni di rusunawa itu mengalami kebocoran.

"Di lantai IV, lantai paling atas, plafonnya rusak parah. Kalau lagi ada hujan, banjir dah ruangan," tuturnya, Senin (4/3/2014).

Sementara di kamar-kamar di lantai bawahnya, terjadi kebocoran di kamar mandi dan instalasi pipa paralon yang terpasang. "Kemungkinan pipa sambungan di kamar mandi bocor, rembes ke sela-sela dinding, merembet ke beton penyangga antarlantai, hingga menetes ke ruangan kamar," terangnya.

Menurut Dedi, dari 96 ruang huni, hanya sekitar 70 ruang saja yang ditempati, sisanya sudah tak layak lagi. Dari 70 ruang yang ditempati penghuni, nyaris semuanya bocor. Ati Kusmiati (27), warga yang tinggal di Blok B10, mengaku televisinya rusak akibat terkena tetesan air dari plafon kamarnya yang bocor.

"Saya ngungsi ke lantai satu, pindah lagi ke lantai dua, tapi tetap saja bocor," tuturnya, Selasa (4/3). Ayu (27), warga yang tinggal di Blok B9 juga mengaku sudah dua kali pindah lokasi kamar kontrakan. "Tapi ya beginilah keadaannya, ternyata dua kali pindah juga kena bocor semua. Harapannya ya biar cepet dibenerin," ujarnya.

Warga yang mendapat kunjungan mendadak Walikota Bekasi, Rahmat Effendi langsung menunjukkan titik-titik mana yang bocor. Selasa (4/3) pagi itu, Rahmat Effendi hanya datang bersama seorang sopir, tanpa ajudan.

Kepala UPTD Rusunawa Bekasi Jaya, Mamat Rohimat, baru datang menyusul, mengikutinya dari belakang saat Rahmat Effendi masuk dan berbincang dengan warga. Rahmat Effendi sempat terlihat kesal.

"Kalau kondisinya begini terus, kira-kira pantes nggak Bu, pengelola rusunawa masuk surga," tanya Rahmat Effendi kepada penghuni. "Ini tidak amanah namanya," sambungnya.

Meski pun tidak semua lantai di rusunawa itu dicek langsung satu per satu, Rahmat Effendi menyimpulkan bahwa kondisi rusunawa itu sudah tidak layak huni.

"Saya (kesini-red) melihat kelayakan dari fasilitas rusunawa yang diberikan kepada penghuni. Saya lihat hari ini dengan terang benderang sungguh sangat tidak layak," ujarnya.

Rahmat pun menugaskan kepada pengelola untuk melakukan revitalisasi rusunawa Bekasi Jaya. "Saya minta pengelola dan dinas terkait lakukan revitalisasi terhadap kamar mandi dan jaringan utilitas, agar dilakukan perbaikan dengan segera," tandasnya.

Mamat Rohimat, Kepala UPTD Rusunawa Bekasi mengakui kondisi Rusunawa Bekasi Jaya sudah menurun kualitas bangunannya. "Kendalanya karena bangunan sudah cukup lama. Rusunawa ini dari tahun 2005-2006," tuturnya.

Menurut Mamat, perbaikan terhadap titik kebocoran yang kecil-kecil sudah dilakukan, tapi tidak memadai. Kebocoran terjadi di plumbing dan semua kamar mandi.

"Disini ada 96 kamar, itu hampir 90 persen bocor semua. Kami sudah usulkan melalui dinas, bagian perencanaan. Kami tiap minggu kirimkan laporan, namun belum terealisasi," sambungnya.

Dengan adanya sidak itu, kata Mamat, justru memberi kesempatan bagi pengelola untuk merehab rusunawa. "Kendalanya biaya, untuk perbaiki akan dihitung kembali.

Kami akan hitung bersama dinas terkait. Kami upayakan perbaikan supaya warga nyaman tinggal di rusunawa ini," pungkasnya. (Ichwan Chasani)

Sumber: Warta Kota
Tags
Rusunawa
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved