Minggu, 5 Oktober 2025

KRL Tabrak Truk Tangki

Oma Rosa Korban Tewas Aktif Melayani Tuhan

Jenazah Oma Rosa terbujur penuh luka bakar di kamar Jenazah RS Dr Suyoto, Senin (9/12/2013).

Editor: Johnson Simanjuntak
Theo Yonathan Simon Laturiuw/Warta Kota
Rekan satu gereja Oma Rosa, menyanyikan lagu Kunaikkan Syukur di depan Jenazah Oma Rosa, Senin (9/12/2013). 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Oma Rosa terbujur penuh luka bakar di kamar Jenazah RS Dr Suyoto, Senin (9/12/2013).

Perempuan yang akrab disapa Oma Rosa ini adalah salah satu korban tewas dalam kecelakaan KRL vs Mobil Tangki Solar di Perlintasan KRL Telukbetung.

Yoke Rindengan (58), rekan satu gereja Oma Rosa mengatakan sepanjang hidupnya Rosa aktif melayani Tuhan.

Yoke mengatakan, Rosa memang tak menikah. Makanya Dia tak memiliki anak. Sepanjang hidupnya Rosa hidup sendirian di rumah pribadinya di Jalan Damar III Sektor III, Bintaro.

Tapi, kata Yoke, keluarganya kerap menjenguk. Bahkan salah satu keponakan Oma Rosa sering menginap di rumah Oma Rosa.

Yoke menceritakan, di gereja berbagai jabatan sudah diduduki Rosa. Rosa adalah jemaat di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Philadelphia.

"Dia sudah pernah jadi Diaken, Penatua, sekarang dia menjabat di Komisi Gereja," kata Yoke kepada Wartakotalive.com.

Diaken dan Penatua adalah jabatan bagi pelayan Tuhan di GPIB. Yoke mengatakan Oma Rosa menjadi penatua lebih dari dua periode. Begitu juga saat jadi Diaken. Berarti Oma Rosa sudah melayani lebih dari 20 tahun. Sebab satu periode melayani bagi penatua dan diaken adalah selama lima tahun.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved