Calon Legislatif
Caleg Saling Sikut, Partai Demokrat DKI Yakin Tetap Solid
Partai Demokrat DKI optimis mampu merebut 50 kursi di DPRD DKI pada pemilu legislatif 2014.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat DKI optimis mampu merebut 50 kursi di DPRD DKI pada pemilu legislatif 2014. Demokrat DKI menurunkan 105 caleg yang saat ini sudah masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT).
Ketua DPD Demokrat DKI, Nachrowi Ramli, mengatakan kader Demokrat harus mengeratkan kerjasama. Menurutnya kerjasama itu terlihat saat KLB di Bali, di mana dananya berasal dari pantungan antar caleg.
"Dimulai dari KLB di Bali, seluruh kader, DPD, dan DPC patungan. Sehingga bisa terlaksana. Kalau KPK tanya darimana dananya Demokrat, patungan dari kader-kader Demokrat," kata Nachrowi di Tennis Indoor Senayan, Minggu (25/8/2013).
Menurutnya acara halal bihalal yang diselenggarakan DPD Demokrat DKI pada hari ini, juga patungan dari para kader. Namun ia mengakui tak semua caleg Demokrat ikut patungan.
"Dari 105 caleg DPRD DKI, yang nyumbang hanya 79," kata pria yang akrab disapa bang Nara itu.
Mengenai target perolehan kursi di DPRD DKI, Nara tak menampik jika ada kemungkinan saling sikut antar kader Demokrat saat pemilu legislatif nanti. Namun ia meminta caleg Demokrat tetap solid agar bisa menjadi nomor satu.
"Hari ini kita saling maaf-maafan. Sekitar sebulan lalu para caleg mulai turun ke bawah. Jadi, kemungkinan ada saling sikut-sikutaan, makanya sekarang saling memaafkan," ujarnya.
"Ada pepatah, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Jadi kalau di antara caleg yang 105, ada rasa curiga, ada permusuhan, maka Demokrat akan hancur. Kalau saling bersatu, partai ini akan tetap jadi nomor satu. Minimal 50 kursi kita rebut di DPRD DKI," lanjutnya.
Mantan Ketua Bamus Betawi itu menambahkan, para caleg Demokrat DKI yang sudah masuk DCT agar berhati-hati saat pemilu legislatif. Pasalnya, banyak nama beken dari partai lain yang harus dikalahkan.
"Saya sampaikan pada para caleg yang sudah masuk DCT. Dari 106, tewas satu orang, tinggal 105. Karena yang bersangkutan masih menjabat di BUMD dan tidak lapor ke DPD. Acara ini adlah awal, setelah itu kita harus kerja keras karena di DKI ini banyak jago-jago dari partai lain yang harus kita kalahkan," ucapnya.
"Turunlah ke masyarakat, bekerja untuk kesejahteraan masyarakat. Bagi yang tidak turun kebawah, tidak kerja, akan kita hukum. Caleg yang tidak kerja, disanksi. Ada caranya, kita biarkan sendiri saja. Misalnya tidak kita bantu. Tapi yang kerja kita bantu," tandasnya.