Minggu, 5 Oktober 2025

Warga Waduk Pluit Hanya Ingin Dialog

Warga Muara Baru yang tinggal di bantaran Waduk Pluit menegaskan bahwa mereka tidak berniat melawan, tapi hanya menginginkan dialog.

Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo usai dimintai keterangan di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2013). Jokowi memenuhi pemanggilan Komnas HAM untuk dimintai keterangan terkait relokasi pemukiman liar yang berada di atas Waduk Pluit, Jakarta Utara. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta - Warga Muara Baru yang tinggal di bantaran Waduk Pluit menegaskan bahwa mereka tidak berniat melawan, tapi hanya menginginkan dialog. Warga menolak anggapan yang mengatakan mereka anarkis.

"Sebelum ada mediasi kita tetap sepakat bertahan. Kita tak berniat anarkis, warga Muara Baru cuma satu, menginginkan dialog. Itu win win solution yang terbaik," kata juru bicara warga Muara Baru Alwi saat dijumpai Sabtu (18/5/2013).

Menurut Alwi, mereka diberi tahu untuk mengosongkan permukiman mereka sejak 15 Mei yang lalu. Tapi, warga Muara Baru tetap tidak akan beranjak sampai dialog diadakan.

"Pemberitahuan 3x24 jam harus dikosongkan batasnya hari ini, kalau tidak akan dipaksa. Tapi kita tidak akan takut, bukan berarti melakukan perlawanan tapi cuma ingin dialog," tegas Alwi.

Alwi juga mengatakan bahwa warga menagih janji kampanye Jokowi saat Pemilihan Gubernur yang akan mengedepankan dialog dengan warga tanpa mengedepankan tindakan represif. "Kami siap menahan (aparat) sampai adanya dialog. Belum ada dialog sama sekali, kami menagih pak Jokowi untuk berdialog dengan warga sesuai janjinya," ujar Alwi.

Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Sabtu pagi, puluhan aparat baik dari Kepolisian dan Satpol PP telah bersiaga di lokasi. Namun, belum dapat dipastikan apakah proses eksekusi lahan akan jadi dilakukan atau tidak.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved