Minggu, 5 Oktober 2025

Ahok: Kami Dibawain Golok

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan bahwa banyak upaya kekerasan yang dilakukan oleh warga Waduk Pluit

Editor: Gusti Sawabi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
PENGERUKAN WADUK PLUIT - Alat berat sedang melakukan pengerukan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2013). Sejumlah warga menolak surat perintah penggusuran rumah di Garuda Mas, Waduk Pluit. Warga meminta pemerintah mengadakan dialog bersama mereka. (Warta Kota/angga bhagya nugraha) 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan bahwa banyak upaya kekerasan yang dilakukan oleh warga Waduk Pluit kepada petugasnya ketika sedang bekerja melakukan serangkaian kegiatan pendataan dan lainnya.

"Kami yang punya 400 (unit) rusun saja dibawain golok, lalu Natanael (Pegawai Basuki) mau dibakar hidup-hidup waktu ke sana mendata," ujar Basuki di Balaikota, Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Kemudian, Basuki juga menceritakan mengapa Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memiliki proyek di Pelabuhan Nizam Zaman di sekitar Waduk Pluit ini untuk meningkatkan ekspor-impor ikan pun gagal merelokasi warga Waduk Pluit yang enggan pindah.

Padahal, pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, Pelabuhan Nizam Zaman merupakan pelabuhan vital dalam rangka ekspor-impor ikan sebesar 60 persen di Indonesia.

"Itu perputaran uang tuh Rp 30 miliar lebih per hari di pelabuhan Nizam Zaman. Tapi kenapa Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak pernah gusur mereka? Karena mereka lebih galak yang tinggal," tutur Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mempertanyakan sikap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) atas peristiwa-peristiwa yang terjadi. Apakah hal tersebut merupakan pelanggaran HAM atau bukan

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved