Perdagangan Bayi
Bayi Rata-rata Diambil dari Warga Kurang Mampu
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengky Haryadi mengatakan rata-rata bayi yang menjadi korban perdagangan berasal
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengky Haryadi mengatakan rata-rata bayi yang menjadi korban perdagangan berasal dari warga yang ekonominya kurang mampu.
"Bayi yang jadi korban perdagangan didominasi memang diambil dari keluarga ekonomi kurang mampu," ucap Hengky, Selasa (5/2/2013) di Polres Jakbar.
Hengky menjelaskan awalnya para orangtua bayi yang rata-rata dari keluarga yang kurang mampu ini hanya menitipkan bayi tersebut kepada para tersangka yang merupakan bidan maupun dukun beranak. Namun oleh para tersangka, bayi-bayi itu malah dijual dan diperdagangkan hingga ke luar negeri.
Hengky juga mengatakan, kasus tersebut berkasil terungkap berkat adanya laporan dari masyarakat yang masuk ke Poles Jakbar. Dan polisi melakukan tindakan lanjut terhadap laporan tersebut serta melakukan pengembangan hingga tertangkap tujuh orang perempuan yang merupakan bagian dari sindikat penjualan bayi.
"Sejauh ini memang ada tujuh orang yang ditangkap, tapi tidak menutup kemungkinan juga jumlah tersangka akan bertambah. Selain itu, kami juga akan menelusuri lagi sudah berapa banyak bayi yang dijual," kata Hengky.