Selasa, 7 Oktober 2025

Banjir Dahsyat Jakarta

Foto-foto Sulitnya Evakuasi Korban dari Basement UOB

Empat korban berhasil dievakuasi dari basement Gedung UOB, Jl MH Thamrin.

Foto-foto Sulitnya Evakuasi Korban dari Basement UOB - Penyelam_UOB.jpg
Persatuan Olah Raga Selam Indonesia
Tim melakukan evakuasi korban yang terjebak di basement satu Gedung UOB
Foto-foto Sulitnya Evakuasi Korban dari Basement UOB - Penyelam_UOB_2.jpg
Persatuan Olah Raga Selam Indonesia
Tim melakukan evakuasi korban yang terjebak di basement satu Gedung UOB
Foto-foto Sulitnya Evakuasi Korban dari Basement UOB - Penyelam_UOB_3.jpg
Persatuan Olah Raga Selam Indonesia
Tim melakukan evakuasi korban yang terjebak di basement satu Gedung UOB
Foto-foto Sulitnya Evakuasi Korban dari Basement UOB - Penyelam_UOB_4.jpg
Persatuan Olah Raga Selam Indonesia
Tim melakukan evakuasi korban yang terjebak di basement satu Gedung UOB

Foto Dikirim oleh Fotografer Warta Kota Alex Subhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat korban berhasil dievakuasi dari basement Gedung UOB, Jl MH Thamrin. Dua orang selama dan dua orang lainnya tewas tengelam di basement satu.

Hampir tiga hari lamanya tim evakuasi yang berasal dari Basarnas, Korps Pasukan Katak (Kopaska) Marinir AL, asukan Intai Amfibi (Taifib), petugas Damkar, Kodim Jakarta Pusat, Polisi berjuang masuk ke basement yang terdiri dari empat lantai ke bawah tersebut.

Basement UOB terendam sejak Kamis (16/1/2013) akibat tanggul Latuharhari Banjir Kanal Barat (BKB) jebol. Air dari Ciliwung mengalir menuju kawasan Tosari, Jl Sudirman, Bundaran HI dan JL MH Thamrin. Apes, gedung yang berada di Jl MH Thamrin tersebut letaknya di pinggir jalan sehingga air langsung masuk mirip tsunami ke dalam gedung.

Dari empat lantai ke bawah, baru satu basement yang  berhasil airnya disedot. Sebelum disedot, basement satu atau basement paling atas terendam seluruhnya. Hanya tersisa 5 cm jeda antara air dengan tembok atas.

Dua korban selamat yakni Tri Susanto dan Tito Fitrianto selamat setelah bertahan sehari dan dua hari berkat rongga 5 cm yang tidak terendam air tersebut. Tito bahkan ditemukan selamat setelah nangkring di pipa yang ada di bagian atas lantai.

Dua korban tewas yakni Herdian Eko Eristya atau Eris dan Abdul Haris. Eris ditemukan tewas mengambang pada Sabtu (19/1/2013) sore.

Untuk menemukan empat korban, bukan pekerjaan yang mudah. Selain basement yang cukup dalam dan penuh air, kesulitan lainnya akibat tidak ada rongga serta air keruh. Sehingga berulangkali tim evakuasi menyelam namun hasilnya nihil karena jarak pandang nol akibat keruhnya air.

Tiga korban baru bisa diselamatkan setelah air disedot dengan ketinggian rongga mencapai 1 meter. Setelah rongga cukup lebar, tim evakuasi berhasil masuk dan menemukan para korban.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved