Selasa, 7 Oktober 2025

Sweeping Ormas

Sebelum 'Sweeping' Anggota Ormas Pamit Mengaji ke Orang Tua

Anggota ormas yang juga pelaku sweeping kafe De Most di Bintaro sebelum memulai aksinya berpamitan kepada orang tua

zoom-inlihat foto Sebelum 'Sweeping' Anggota Ormas Pamit Mengaji ke Orang Tua
Tribun Jogja/Iwan Al Khasni
Petugas Gabungan merazia tempat hiburan malam di Yogyakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota ormas yang juga pelaku sweeping kafe De Most di Bintaro sebelum memulai aksinya berpamitan kepada orang tua akan pergi mengaji.

"Dari rumah sih anak saya izinnya mau ikut pengajian di Pasar Minggu. Tapi ujungnya malah seperti ini," ujar seorang dari orang tua pelaku yang diamankan saat ditemui Tribunnews.com di Polres Jakarta Selatan, Minggu (29/7/2012).

Dikatakan seorang dari orang tua pelaku yang tidak mau disebutkan namanya ini ia mengaku tidak tahu menahu dimana anaknya mengaji. Malam usai berbuka, sang anak mengaku pamit untuk pengajian di Pasar Minggu.

"Malamnya dia pamitan sama saya katanya mau pengajian di pasar minggu, saya juga enggak tahu kalau dia ikut pengajian ini. Dia juga sempat ganti baju dan memakai sarung lalu pergi menggunakan motor," tuturnya.

Lantaran tidak pulang hingga larut malam, ia pun sempat menelpon anaknya namun telepon seluler milik anaknya tidak aktif. Sampai pada pagi harinya ia mendapat telpon dari kepolisian bahwa anaknya berada di kantor polisi.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, 62 orang dari sekelompok ormas diamankan Polres Jakarta Selatan, Sabtu tengah malam (28/7/2012) lantaran telah melakukan aksi sweeping di Kafe De Most kawasan Bintaro.

Dari 62 yang diamankan, 23 orang ditetapkan sebagai tersangka dan dua diantaranya masih remaja. 23 orang tersebut dikenakan pasal 170 KUHP dan pasal 2 ayat 1 UU Darurat no 12 tahun 1951.

Tak hanya mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yakni satu golok, satu celurit, empat samurai, empat stick golf, satu buah dobel stick dari besi, satu buah potong kayu yang patah menjadi empat bagian yang digunakan untuk penyangga bendera, satu buah bendera bertuliskan Majelis Pembela Rasululoh, serta satu set alat musik.

Informasi yang dihimpun dari Humas Polda Metro Jaya dan saksi di lapangan diketahui kejadian bermula saat ratusan orang yang tidak dikenal datang mengendarai sepeda motor, kemudian sebagian dari mereka langsung masuk ke dalam pos security dan memecahkan dinding kaca pos security menggunakan stik golf.

Dan sebagian lainnya masuk kedalam kafe lantai II dan meminta karyawan kafe untuk tutup dan memecahkan puluhan botol minuman keras berbagai merek. Akibat kejadian itu, dua karyawan kafe mengalami luka.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved