Minggu, 5 Oktober 2025

Sweeping Ormas

Habib Bahar Sudah Rencanakan Aksi 'Sweeping'

Habib Bahar (33), tersangka pengeroyokan terhadap barang dan orang serta kedapatan membawa senjata tajam

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Habib Bahar (33), tersangka pengeroyokan terhadap barang dan orang serta kedapatan membawa senjata tajam saat sweeping kafe di kawasan Bintaro semalam ternyata sudah merencanakan aksi sebelumnya. Ia telah berkonsolidasi dengan massanya dan menyiapkan daftar kafe yang akan di sweeping.

"Jadi dua minggu sebelum sweeping, dia sudah mengumpulkan massa di rumahnya," singkat Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Imam Sugianto, Minggu (29/7/2012) di Polres Jakarta Selatan.

Menurut Imam, massa Habib Bahar bergerak mulai dari Pesanggrahan, Ciputat dan berencana merazia kafe putri di Tegal Rotan tapi tutup. Kemudian massa bergerak ke sebuah kafe di Cileduk, tapi tutup juga. Kemudian oleh kepolisian massa digiring ke Polsek Pondok Aren dan ditangkap tak jauh dari Polsek Pondok Aren.

Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Hermawan mengatakan sasaran massa Habib Bahar ialah kafe-kafe kecil.

"Sasarannya itu ya kafe-kafe kecil, untuk menangkap mereka kami bekerjasama dengan Polres Tangerang kota, Polres Tangerang Kabupaten dan juga Polsek Pondek Aren. Ada sekitar 400 anggota yang menghadang ormas pimpinan Habib," singkat Hermawan.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, 62 orang dari sekelompok ormas diamankan Polres Jakarta Selatan, Sabtu tengah malam (28/7/2012) lantaran telah melakukan aksi sweeping di Kafe De Most Jl RC Veteran K-8 RT 04/12 Bintaro kec Pesanggrahan.

Dari 62 yang diamankan, 23 orang ditetapkan sebagai tersangka dan dua diantaranya masih remaja. 23 orang tersebut dikenakan pasal 170 KUHP dan pasal 2 ayat 1 UU Darurat no 12 tahun 1951.

Tak hanya mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yakni satu golok, satu clurit, empat samurai, empat stick golf, satu buah dobel stick dari besi, satu buah potong kayu yang patah menjadi empat bagian yang digunakan untuk penyangga bendera, satu buah bendera bertuliskan Majelis Pembela Rasululoh, serta satu set alat musik.

Informasi yang dihimpun dari Humas Polda Metro Jaya dan saksi di lapangan diketahui kejadian bermula saat ratusan orang yang tidak dikenal datang mengendarai sepeda motor, kemudian sebagian dari mereka langsung masuk ke dalam pos security dan memecahkan dinding kaca pos security menggunakan stik golf.

Dan sebagian lainnya masuk kedalam kafe lantai II dan meminta karyawan kafe untuk tutup dan memecahkan puluhan botol minuman keras berbagai merek. Akibat kejadian itu, dua karyawan kafe mengalami luka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved