Pilgub DKI Jakarta
Respons Anies soal NasDem Bisa Batal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta: Kita Mengalir Saja
Keputusan Partai NasDem untuk mengusung eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, pada Pilkada Jakarta 2024 masih bisa berubah. Begini respons Anies.
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Partai NasDem untuk mengusung eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, pada Pilkada Jakarta 2024 masih bisa berubah.
Hal ini disampaikan oleh Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
Merespons hal tersebut, Anies Baswedan menyampaikan bahwa dirinya mempercayakan kepada proses yang berlangsung dalam Pilkada Jakarta ini.
"Pokoknya kita mengalir saja. Kita jalan mengalir. Kita percayakan pada proses dan kami yakin pada akhirnya semua memberikan kebaikan buat warga Jakarta," kata Anies, Selasa (30/7/2024), dilansir YouTube Kompas TV.
Diberitakan sebelumnya, Ahmad Sahroni menyebut keputusan partainya untuk mengusung Anies masih bisa berubah hingga pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatang.
"Bisa dicabut, bisa saja tidak dilanjutkan (dukungan ke Anies) untuk pendaftaran," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024).
Ia mengingatkan, para calon kepala daerah yang telah memegang rekomendasi dari NasDem masih bisa dibatalkan.
Aturan ini tidak hanya berlaku kepada Anies Baswedan saja.
"Yang udah ditetapin misalnya. Belum tentu juga. Yang ditetapin, oke, akan daftar."
"Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi. Tau-tau rekomendasi dibatalin. Who knows?," ucapnya.
Sahroni mengaku tak tahu apakah Anies sudah memperoleh surat rekomendasi dari NasDem.
Baca juga: Dulu Beri Poin 11 saat Pilpres, Kini Anies Mengaku Terhormat Jika Didukung Prabowo di Pilgub Jakarta
Hanya saja, dirinya mengingatkan dukungan masih bersifat dinamis.
"I don't know, saya belum tau karena saya bukan Bappilu. Mana sih suratnya, mana suratnya? Gue sebagai orang NasDem aja belum tahu."
"Karena bukan di Bappilu gue, ya. Jadi, semua sangat dinamis," ungkap Sahroni.
Ia kembali mengingatkan bahwa keputusan dukungan NasDem kepada Anies masih bisa berubah.
Keputusan final soal dukungan pada Pilkada 2024, ucap Sahroni, nantinya akan diketok oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
"Enggak kan pertimbangannya ada di ketua umum, bukan di saya. Tapi semua ketua umum. Mau lanjut tetap sampai pendaftaran, atau ada yang ganti. Atau ada proses yang lain."
"Tapi yang pasti, temen-temen harus sadari bahwa ini proses dinamika politik sangat dinamis. Jadi, naik turun kadang dia. Dan mudah-mudahan kalau sampe ujung sampai daftar, ya," tuturnya.
Elektabilitas Anies Masih Tertinggi
Sementara itu, sampai saat ini Anies Baswedan masih memiliki elektabilitas tinggi jelang Pilkada Jakarta 2024.
Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Anies tertinggi sebagai bacagub Jakarta melalui simulasi top of mind Pilkada Jakarta 2024.
"Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen (responden) itu memilih Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (25/7/2024).
Di bawah Anies, lalu ada sosok Ketua DPP PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Adapun Ahok mencatatkan 23,8 persen sedangkan Ridwan Kamil mengantongi 13,1 persen.
"Ini top three ya, selisih antara Anies dengan Ahok signifikan dan selisih antara Ahok dengan Ridwan Kamil signifikan. Nama-nama lain kecil-kecil di bawah 1,5 persen," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin menuturkan, dalam survei yang dilakukan Indikator, hanya 16 persen responden yang tidak memberikan jawaban apa pun.
"Nah, ini sebagian besar warga di Jakarta sudah punya pilihan secara spontan, secara terbuka, ya," ucapnya.
Survei Indikator ini dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, hasil survei dari Litbang Kompas memperlihatkan Anies Baswedan memiliki elektabilitas sebanyak 29.8 persen.
Kemudian, responden yang memilih Ahok sebesar 20 persen dan Ridwan Kamil sebanyak 8,5 persen, lalu disusul sejumlah nama lain.
Adapun survei lewat wawancara tatap muka ini dilaksanakan Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024.
Ada sebanyak 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.
Penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 4.9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Tribunnews.com/Deni/Igman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.