Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

5 Poin Pernyataan Ahok soal Pilkada Jakarta 2024, Akui Siap Maju hingga Kans Duet dengan Anies

5 poin pernyataan Ahok soal Pilkada Jakarta, akui siap maju hingga wacana duet dengan Anies.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan siap maju menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta pada Pilkada Jakarta, di Heart Space, Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024).  

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok buka suara soal peluangnya kembali mencalonkan diri di Pilkada Jakarta 2024.

Nama Ahok kembali ramai diperbincangkan seusai masuk dalam bursa Pilkada Jakarta mendatang.

Bahkan, isu menyebut Ahok bakal berduet dengan Anies Baswedan untuk merebut kursi orang nomor satu di Jakarta.

Ditemui selepas acara 'Ask Ahok Anything' di Heart Space, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024), ini sejumlah poin pernyataan Ahok terkait Pilkada Jakarta 2024:

Siap Maju

Ahok menyatakan siap maju menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta dalam Pilkada Serentak 2024.

Eks Komisaris Utama PT Pertamina itu mengatakan, akan berusaha lebih baik apabila diberi kesempatan maju di Pilkada Jakarta.

"Kalau saya dikasih kesempatan menjadi gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik daripada sebelumnya," ujar Ahok.

Ia mengaku sudah banyak belajar banyak dari kasus penistaan agama yang menjeratnya jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Kendati memiliki keinginan, Ahok tidak dapat hanya maju di Pilkada Jakarta dengan diusung PDIP.

Sebab, perolehan kursi PDIP di Jakarta hanya 15 kursi pada Pemilu Legistlatif 2024.

Baca juga: Diharapkan Pendukungnya Maju Pilgub Jakarta Lagi, Ahok: Partai Saya Kan Kursinya Tidak Cukup

"Saya sulit maju Jakarta lagi, ini secara teori karena partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama untuk memajukan," ujarnya.

Kans PDIP Usung Anies Baswedan

Dalam kesempatan itu, Ahok juga bicara terkait peluang PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Suami Putri Nastiti Devi itu mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada DPP PDIP.

"Saya kira kalau soal Pak Anies itu saya serahkan ke DPP ya," papar Ahok.

Kendati demikian, Ahok menyebut PDIP memiliki kriteria khusus sebelum mengusung seseorang maju di Pilkada.

Satu di antaranya, sosok yang diusung PDIP harus memiliki jiwa nasionalis.

"Anda pernah terlibat menyuarakan pemecah bangsa atau tidak, saya kira itu ada filternya di PDIP," ujar Ahok.

Masyarakat Jakarta Masih Inginkan Anies

Ahok tak menampik, hingga saat ini masyarakat Jakarta masih menginginkan figur Anies untuk kembali menjadi gubernur.

Karena itulah, Ahok menegaskan PDIP terbuka dengan aspirasi masyarakat, termasuk usulan mengusung Anies.

"Tentu di sana ada nama Pak Anies dong dan masyarakat Jakarta juga mau Pak Anies kembali jadi gubernur," ungkap Ahok.

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Pilgub Sumatera Utara, Ahok: Saya Tidak Begitu Paham

Soal Isu Kaesang Maju Pilkada 2024

Dalam kesempatan itu, Ahok turut menjawab isu Ketua PSI sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep maju pada Pilkada Serentak 2024.

Ahok mengaku tidak dapat menilai kelayakan Kaesang untuk ikut berkontestasi pada Pilkada mendatang.

"Layak tidak layak itu tergantung pemilih," kata Ahok.

Namun, Ahok menegaskan, seorang calon pemimpin perlu dilihat dari etika.

Menurutnya, setiap orang harus melewati proses yang diajarkan dalam organisasi.

"Kalau saya nilai orang dari etika. Saya menilai orang, tapi yang pasti kalau dalam PDIP termasuk anak - anak generasi Z hari ini, kita mesti meninggalkan sebuah jejak, meritokrasi dan melakukan proses," kata Ahok.

"Jadi semua orang harus melakukan sebuah proses. Nah itu yang kita diajarkan dalam berorganisasi. Harus ada kader, harus ada pembuktian, baru kemudian naik-naik," lanjutnya.

Wacana Duet dengan Anies

Ahok menyebut peluang dirinya berduet dengan Anies sulit terwujud di Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang seseorang yang pernah menjadi gubernur mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur pada daerah pemilihan yang sama.

"Pertama saya katakan, secara aturan KPU nggak bisa gubernur jadi wakil segala macam," ujar Ahok.

Eks Komisaris Utama PT Pertamina ini menegaskan, bahwa dirinya hanyalah petugas partai.

Ia hanya menunggu arahan dan siap menjalankan setiap penugasan yang diberikan.

"Anda harus tanya ke DPP, bukan ke saya. Kan saya hanya petugas partai untuk menjalankan sesuai partai didirikan," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Danang Tiatmojo/Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved