Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Sampaikan Belasungkawa, Anies Baswedan Takziah ke Kediaman Syaifudin di Jakarta Selatan

Anies Baswedan melakukan takziah ke kediaman MB Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan,

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Anies Baswedan melakukan takziah ke kediaman MB Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan melakukan takziah ke kediaman MB Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).

Syaifudin (52) sebelumnya ditemukan tergeletak di jalan di luar Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara saat kumpul akbar pada 10 Februari 2024.

Saat itu, Syaifudin langsung dievakuasi tim kesehatan dan dibawa ke RS Royal Progress menggunakan ambulans.

Syaifuddin dinyatakan meninggal dunia di IGD RS Royal Progress, diduga kuat akibat seranngan jantung.

Anies pun menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan merasa bahwa Syaifudin merupakan satu diantara banyaknya orang baik yang datang ke JIS pada saat kampanye akbar.

Baca juga: Anies: Negara Punya Tanggung Jawab Jamin Kebebasan Pers dan Lindungi Jurnalis dari Ancaman

“InsyaAllah beliau orang baik, karena yang datang ke JIS kemarin kami saksikan mereka orang-orang baik yang saling tolong menolong, dan beliau adalah salah satunya,” kata Anies Baswedan.

Tak hanya itu, Anies juga mendoakan agar pihak keluarga mampu melewati fase terberat dalam mengikhlaskan serta mendoakan agar Syaifuddin berpulang dalam kondisi husnul khotimah.

“InsyaAllah semua diberikan kekuatan ketabahan keluarga semua, dan kiriman doa dari ibu merupakan doa anak soleh yang pahalanya tak akan pernah berhenti, insyaAllah allahuyarham (Pak Syaifudin) husnul khotimah,” katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Tak Menyangka JIS Dipadati Lautan Manusia

Selain Syaifudin ada dua orang lainnya yang meninggal dunia, di antaranya Dachyar (58) asal Bekasi, Jawa Barat dan Agus Rohendi (57) asal Bandung, Jawa Barat..

Dachyar sempat dibawa ke Pos Kesehatan oleh petugas pengamanan karena tidak sadar saat sedang naik tangga di JIS.

Saat itu, Dachyar merasa sesak dan lelah, kemudian tak lama mendadak tidak sadar dan dievakuasi ke pos kesehatan.

Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya Dachyar sering mengeluh nyeri sekitar ulu hati dan selama ini dikira sakit maag atau asam lambung.

Dia mengungkapkan, saat itu, tim kesehatan yang bertugas di JIS segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP), pemasangan infus, dan pemberian obat-obatan resusitasi.

Dachyar pun sempat dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dengan ambulans.

Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso dan diduga kuat Dachyar mengalami serangan jantung.

Selanjutnya Agus Rohendi ditemukan tidak sadarkan diri di lantai 1 Zona Selatan JIS.

Tim kesehatan pun melakukan pertolongan dengan memasang infus dan memberikan obat-obatan.

Agus kemudian dirujuk dengan ambulans dan dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso.

Agus meninggal dunia diduga karena serangan jantung.

Atas meninggalanya ketiga orang tersebut, Anies Baswedan pun menyampaikan belasungkawa.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya tiga pejuang perubahan," ucapnya.

Ke JIS Naik TransJakarta

Aini, anak perempuan almarhum MB Syaifudin, tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat Anies Baswedan mendatangi rumah duka.

Kepala Aini terlihat tertunduk dan air matanya jatuh bercucuran sambil terisak menggenggam erat tangan Anies Baswedan.

“Ayah saya sudah tidak ada pak,” ucap Aini sambil terisak yang langsung ditenangkan Anies.

“Kami semua berduka, insyaAllah ibu diberikan kekuatan untuk melewati fase yang berat ini,” kata Anies.

Terlihat Rumsani, ibunda dari Aini pun mengelap air matanya menahan kesedihan.

Anies kemudian dipersilahkan masuk ke teras oleh Rumsani di kediamannya di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin Malam.

Aini pun bercerita bagaimana ayahnya yang kini berusia 62 tahun itu amat bersemangat menghadiri Kumpul Akbar di JIS.

“Ayah itu kemana-mana suka naik transportasi umum, bahkan ke JIS beliau naik TransJakarta sendiri pada waktu itu,” ujar Aini.

Meskipun kepergiannya begitu mendadak Aini mengaku sudah ikhlas dan bersyukur bahwa kepergian ayahnya senantiasa dimudahkan.

“Ayah perginya dimudahkan banyak yang bantu,” ujar Aini. (Yls)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved