Pilpres 2024
Pengamat Sebut Koalisi Ganjar-Anies Dinilai Sangat Mungkin Terjadi di Putaran Kedua Pilpres 2024
Pengamat menilai sangat mungkin terjadi Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkoalisi dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada putaran kedua Pilpre
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, sangat mungkin terjadi pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkoalisi dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada putaran kedua Pilpres 2024.
Hal ini menanggapi peluang Ganjar-Anies berkoalisi setelah munculnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebab, Ahok merupakan rival politik Anies pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017.
Di mana, akibat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, Ahok dijebloskan ke penjara karena kasus penistaan agama.
Adi menegaskan, Anies-Ganjar sangat mungkin berkoalisi sebab keputusan ada di tangan ketua umum partai, bukan per orangan.
Baca juga: H-5 Pencoblosan Pilpres 2024, Anies Kritik Politik Dinasti, Ganjar Kritik Demokrasi Berjalan Keliru
"Sangat mungkin 1 dan 3 koalisi di putaran kedua. Karena keputusan koalisi ditentukan ketum partai, bukan kader biasa," kata Adi kepada Tribunnews.com, Jumat (9/2/2024).
Sehingga, kata dia, apapun keputusan pimpinan partai, maka semuanya pasti akan setuju.
"Kalau Ketum partai saling sepakat maka koalisi terwujud sekalipun kader di bawah mungkin kurang setuju," ujar Adi.
Menurut Adi, tanda-tanda pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin potensial berkoalisi sudah terlihat sejak lama.
Baca juga: Kampanye Akbar Penutup 10 Februari: Anies-Cak Imin di JIS, Prabowo-Gibran GBK, Ganjar-Mahfud ke Solo
"Terutama para elitnya mulai buka komunikasi. Itu semacam petunjuk dan tanda alam koalisi," ucapnya.
Namun, Adi menambahkan, harus diakui ada penghalang antara pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin untuk berkoalisi karena warna ideologis mereka.
"Islam (Anies) vs nasionalis (PDIP). Tapi dalam politik apapun bisa terjadi," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.