Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Tanggapi soal Protes Sivitas Akademika ke Presiden Jokowi, Bahlil: Bagian dari Demokrasi

Bahlil Lahadalia menghargai pandangan sivitas akademika yang menyampaikan protes terhadap tindakan Presiden Jokowi dalam rangkaian proses Pemilu 2024.

Editor: Content Writer
Nitis Hawaroh
Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia menghargai pandangan sivitas akademika yang menyampaikan protes terhadap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah banyak cawe-cawe dalam proses Pemilu 2024.

Bahlil menilai gerakan tersebut sebagai bagian demokrasi. Menurutnya, hanya segilintir orang saja yang bermain politik dalam gerakan sivitas akademika tersebut.

"Dengan segala hormat, dari sekian banyak itu ditenggarai ada beberapa yang tidak murni tapi ada beberapa juga yang bagus-bagus," kata Bahlil dalam wawancara bersama TV One yang dikutip pada Kamis (8/2/2024).

Keyakinan Bahlil tersebut berdasarkan fakta di mana yang menyampaikan protes hanya beberapa guru besar sejumlah perguruan tinggi, namun bukan rektornya. Sehingga ia menilai adanya strategi lawan politik di dalam kelompok civitas akademika tersebut.

Baca juga: Forum Guru Besar Indonesia Imbau Seluruh Civitas Akademika Hindari Pernyataan yang Provokatif

"Baik pasangan 01, 02, dan 03 akan membuat strategi agar bisa mewujudkan apa yang jadi harapan mereka. Kalau saya lihat ada beberapa guru besar, dosen tapi bukan rektornya yang ngomong. Penciuman dan intuisi kita ada (strategi politik). Tapi kami tetap berpikir positif. Karena kami yakin guru-guru besar dan dosen punya integritas. Tapi ada yang dalam penilaian kami masih ada yang (segelintir orang yang patut) dipertanyakan," jelas Bahlil.

Bahlil mencontohkan, ia melihat adanya sebuah foto dari gerakan sivitas akademika yang menggunakan kode dari pasangan calon tertentu. Sehingga ia berpandangan gerakan tersebut adalah gerakan yang sengaja dibuat untuk tujuan politik.

"Contoh, ada foto yang disampaikan itu dengan pakai kode dengan nomor (paslon) tertentu. Feeling saya sebagian dari proses itu ada by design. Tapi tidak semuanya," ujar Bahlil.

Seperti diketahui, sejumlah civitas akademika melakukan aksi protes terhadap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah banyak cawe-cawe dalam proses pemilu 2024.

Baca juga: Bahlil: Kalau Ada Capres Kritisi Bansos Berarti Tidak Senang Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi

Aksi protes itu sudah disampaikan sejumlah universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Brawijaya, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lainnya. (***Yose***)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved