Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Serangan Ahok Usai Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud, Kritik Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

Ahok mulai vulgar menyerang Jokowi usai mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.

zoom-inlihat foto Serangan Ahok Usai Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud, Kritik Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja
/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ucapan Ahok dalam sebuah video di media sosial X (dulu Twitter) viral usai menyebut Jokowi tidak bisa kerja ketika menjadi Presiden dan menuding Gibran juga tidak bisa kerja selama menjadi Wali Kota Solo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melancarkan serangan terbuka kepada Presiden Jokowi dan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Ahok mulai vulgar menyerang Jokowi usai mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.

Diketahui, ucapan Ahok dalam sebuah video di media sosial X (dulu Twitter) viral usai menyebut Jokowi tidak bisa kerja ketika menjadi Presiden dan menuding Gibran juga tidak bisa kerja selama menjadi Wali Kota Solo.

Baca juga: Luhut Singgung Orang yang Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Sindir Ahok?

Dalam video tersebut, Ahok tengah menjawab pertanyaan peserta yang hadir dalam acara yang berlatarbelakang spanduk bergambar paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Lantas, Ahok mengungkit adik perempuannya tidak ingin memilih Ganjar dan lebih ingin memilih Prabowo.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Respons Kritik Ahok Soal Kinerja Jokowi-Gibran: Cara Orang Bersuara Berbeda-beda

Sosok yang juga mantan Bupati Belitung Timur itu lalu mengatakan bahwa dalam soal memilih Presiden, maka dia enggan untuk memilih yang tidak sehat, emosional, dan tidak terbukti bisa kerja.

“Persoalan memilih presiden, kita tidak mau pilih yang sudah tidak sehat, kita tidak mau milih orang yang emosional, dan memilih orang yang terbukti tidak bisa kerja,” ujar Ahok dalam video tersebut.

“Dan lagipula, kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik,” sambungnya.

Kemudian, Ahok pun menyebut tidak menemukan bukti Jokowi bisa bekerja sebagai Presiden dan Gibran bisa kerja selama menjadi Wali Kota Solo.

“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama Wali Kota? Terus ibu kira, Pak Jokowi juga bisa kerja?” tanya Ahok kepada peserta yang hadir tersebut.

Ditanggapi Luhut

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal orang yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa bekerja.

Awalnya, Luhut memamerkan pencapaian F1 Powerboat 2023 berhasil memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 1,68 triliun dan mendatangkan 100 ribu wisatawan.

Dia bilang, pemegang lisensi F1 Powerboat juga memuji acara yang digelar di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara ini. Hingga kini, Luhut masih tak menyangka Tanah Batak bisa memiliki acara seperti F1 Powerboat.

"Waktu acara itu hampir selesai, pemilik license bilang sama saya, 'Penyelenggaraan ini betul-betul hebat.' Selamat kepada InJourney, Doni (Direktur Utama InJourney), yang saya kira sudah bekerja luar biasa dengan tim," kata Luhut dalam konferensi pers di kantor Kemenkomarves, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

"Saya kira orang batak enggak pernah membayangkan, ya maaf kalau saya straight forward, bahwa akan terjadi seperti ini di Tanah Batak," lanjutnya.

Luhut kemudian menyinggung orang yang mengatakan Jokowi tak bisa bekerja.

Menurut dia, keberhasilan F1 Powerboat 2023 tak lepas dari kepemimpinan Jokowi. Luhut menyebut orang yang menyinggung Presiden tak bisa bekerja, harus melihat langsung dengan kepalanya sendiri akan keberhasilan F1 Powerboat 2023.

"Jadi saya pikir itu (keberhasilan F1 Powerboat 2023) terjadi karena kita semua dan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Jadi kalau ada orang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, lihat dengan kepalanya ini," ujarnya.

Baca juga: Tuding Jokowi Tak Bisa Kerja, Ahok Diduga Punya Penyakit Megalomania

TKN: Ahok Hanya Bisa Bikin Gaduh

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan putranya Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Nusron pernyataan Ahok itu sejatinya tidak perlu terlalu ditanggapi.

Sebab Ahok  hanya bisa ngomong dan buat gaduh.

"Ahok itu tidak usah ditanggapi. Karena dia kerjaannya hanya bisa ngomong dan bikin gaduh saja dari dulu," kata Nusron kepada Tribunnews.com saat dimintai tanggapannya, Selasa (6/2/2024).

Nusron lantas menyinggung Ahok yang tidak pernah belajar karena tempo dulu pernah membuat masyarakat resah dengan pernyataannya.

"Orang kayak dia dari dulu hobinya bikin keresahan masyarakat tapi gak pernah belajar," kata dia.

Meski begitu, Nusron mengakui kalau dirinya dulu merupakan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca juga: Kata Cak Imin, Ganjar hingga Hasto PDIP soal Narasi Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi

Namun saat ini sudah tidak lagi.

Pasalnya Ahok menurut dia hanyalah beban masyarakat atas apa yang diucapkan.

"Dulu saya belain karena saya anggap aset bangsa. Ternyata sekarang menjadi beban masyarakat atas masa lalunya," tukas dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved