Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Klarifikasi Ponpes Tebuireng Jombang soal Viral Video Keturunan Hasyim Asy'ari Dukung Prabowo-Gibran

Ponpes Tebuireng Jombang menegaskan deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran oleh keturunan pendiri ponpes tersebut tidak mewakili lembaga.

Tribunnewswiki.com
Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Ponpes Tebuireng Jombang menegaskan deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran oleh keturunan pendiri ponpes tersebut tidak mewakili lembaga. 

TRIBUNNEWS.COM - Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang buka suara terkait kabar memberikan dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Adapun kabar ini juga sempat viral di media sosial X (dulu Twitter) dalam video yang diunggah oleh akun @Bank_Joee_ pada Rabu (7/2/2024).

Pasca viralnya video tersebut, Ponpes Tebuireng pun memberikan bantahan terkait video deklarasi dukungan kepada Prabowo-Gibran tersebut.

Dikutip dari website Ponpes Tebuireng, ponpes yang didirikan oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari itu menegaskan tidak pernah terlibat dalam politik praktis.

"Pesantren Tebuireng tidak pernah terlibat politik praktis, termasuk memberikan dukungan terbuka dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden," demikian tertulis dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Machfudz tersebut.

Selain itu, Ponpes Tebuireng juga menyatakan dalam posisi netral dan tidak berpihak dalam Pilpres 2024 untuk menjaga persatuan dan semangat ukhuwah.

Alhasil, Ponpes Tebuireng sekaligus membantah mendukung salah satu paslon, khususnya Prabowo-Gibran.

Terkait viralnya video tersebut, Ponpes Tebuireng menegaskan deklarasi tersebut tidak mewakili sikap lembaga.

"Adanya kegiatan 'pemberian dukungan' terhadap salah satu paslon Pilpres 2024 di acara "Mudzakarah Indonesia Maju" yang diadakan di lokasi parkir KMGD (di luar kawasan Pesantren Tebuireng) tidak mewakili sikap kelembagaan Pesantren Tebuireng, melainkan merupakan sikap personal," demikian isi dari pernyataan sikap tersebut.

Selengkapnya berikut poin-poin bantahan terkait viralnya video deklarasi mendukung Prabowo-Gibran yang mengatasnamakan Ponpes Tebuireng:

1. Pesantren Tebuireng selalu menjaga marwah pesantren dengan berasaskan kebangsaan untuk kemaslahatan umat, sebagaimana diajarkan oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari.

Baca juga: Deklarasi Dukungan, Perempuan Tionghoa Ingin Indonesia Maju Bersama Prabowo-Gibran

2. Pesantren Tebuireng tidak pernah terlibat politik praktis, termasuk memberikan dukungan terbuka dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.

3. Pesantren Tebuireng tetap dalam posisi netral dan tidak berpihak dalam kontestasi Pilpres 2024 dalam rangka menjaga persatuan dan semangat ukhuwah.

4. Pesantren Tebuireng senantiasa menerima dan menghormati tamu yang bersilaturahim sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

5. Adanya kegiatan 'pemberian dukungan' terhadap salah satu paslon Pilpres 2024 di acara "Mudzakarah Indonesia Maju" yang diadakan di lokasi parkir KMGD (di luar kawasan Pesantren Tebuireng) tidak mewakili sikap kelembagaan Pesantren Tebuireng, melainkan merupakan sikap personal.

Isi Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran yang Atas Namakan Ponpes Tebuireng

Video deklarasi untuk mendukung Prabowo-Gibran dengan mengatasnamakan Ponpes Tebuireng diunggah di X (dulu Twitter) oleh akun @Bank_Joee_.

Adapun dalam video tersebut, dukungan terhadap Prabowo-Gibran dibacakan oleh dzurriyah atau keturunan dari KH Hasyim Asy'ari yaitu Gus Irfan Yusuf, Gus Billy Wahid, Gus Yusuf Adnan Kikin, dan Gus Ivan Fahmi.

"Mengajak semua pihak untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 14 Februari 2024 dengan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029," kata Gus Ivan dalam video tersebut.

Gus Ivan mengungkapkan deklarasi dukungan ini adalah maklumat dan diharapkan agar diikuti oleh seluruh santri dan alumni Ponpes Tebuireng.

Lebih lanjut, Gus Ivan berharap agar kontestasi Pemilu 2024 bisa berlangsung lancar dan damai.

Dia mengatakan perlu adanya keberlanjutan dalam estafet kepemimpinan yang sesuai dengan semangat mengayomi seluruh pihak dan mendukung visi "Indonesia Emas 2045".

"Perlunya keberlanjutan kepemimpinan nasional yang mendukung visi Indonesia Emas 2045."

"Perlunya kepemimpinan nasional yagn sesuai dengan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah an-nahdhiyyah yang moderat dan mengayomi semua kelompok kebangsaan," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved