Jika Terpilih di Pilpres, Cak Imin Bakal Evaluasi Anggaran 20 Persen untuk Pendidikan di APBN

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 persen dalam APBN bakal dievaluasi. Cak berpendapat, 20 persen anggaran pendididikan belum sepenuhnya maksimal.

"Karena ada beberapa program diatasnamakan pendidikan, hanya untuk memenuhi kriteria 20 persen," kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/2/2024).

Dia mengatakan dana tersebut akan dimurnikan lagi sebagaimana mestinya.

"Betul-betul 20 persen itu untuk pendidikan. Bukan hanya fungsi pendidikan, tapi untuk pendidikan, karena beberapa kategorinya fungsi pendidikan, tentu dari penyisiran anggaran, beberapa sisa anggaran yang tidak efektif kita alokasikan pada guru, baik itu sertifikasi PPPK, pengangkatan jadi pns kita alokasikan ke situ," ujar Ketua Umum PKB tersebut.

Termasuk, dikatakan Cak Imin, di dalamnya yakni dana pensiun bagi para tenaga pendidik.

"Semua, lengkap di situ. Nah dari situ kita tambahin lagi, pokoknya guru jadi prioritas," pungkasnya.

Diketahui, Pemerintah menganggarkan 20 persen APBN atau Rp660,8 triliun dari total Rp 3.304,1 triliun pada tahun 2024 untuk sektor pendidikan.

Hal ini, untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi Widodo saat menyampaikan pidato terkait Rancangan APBN 2024 beserta Nota Keuangannya, dalam Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Anggaran tersebut, tercermin dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, transfer ke daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi sebesar Rp77,0 triliun.

“Kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi distrupsi teknologi. Revolusi mental tidak boleh berhenti agar sumber daya manusia kita produktif, inovatif, berdaya saing global, berintegritas, berakhlak mulia, dengan tetap menjaga jati diri budaya bangsa,” kata Jokowi.