Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Ahok Disebut Sebagai Sosok Berintegritas, Tak Mungkin Menggadaikan Integritas & Idealismenya

Keberpihakan Ahok kepada Ganjar Pranowo menunjukkan mantan Gubernur Jawa Tengah itulah sosok yang pantas memimpin rakyat Indonesia.

Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha
Direktur Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris menyebut, Ahok sebagai sosok yang berintegritas sehingga tidak mungkin menggadaikan idealismenya. Foto Politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok usai kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris merespons mundurnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Charles menyebut, Ahok sebagai sosok yang berintegritas sehingga tidak mungkin menggadaikan idealismenya.

"Beliau tidak mungkin menggadaikan integritas dan idealismenya hanya untuk sekadar mendukung paslon tertentu," kata Charles dalam acara Gerak Jalan Sehat bertajuk 'Penguin Fun Walk' di Jakarta Utara, Sabtu (3/2/2024).

Charles pun meyakini bahwa keberpihakan Ahok kepada Capres 03, Ganjar Pranowo menunjukkan mantan Gubernur Jawa Tengah itulah sosok yang pantas memimpin rakyat Indonesia.

Baca juga: Puan Sebut Dukungan Ahok Sebagai Hawa Segar Bagi Ganjar-Mahfud dan PDIP

"Dukungan Pak Ahok kepada Mas Ganjar menunjukkan bahwa Paslon 03 memang paling layak memimpin Indonesia," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku akan bantu pemenang Ganjar-Mahfud setelah dirinya tak lagi menjabat dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Ahok mengaku akan bantu pemenangan Ganjar-Mahfud di wilayah Jakarta.

"Saya akan fokus kampanye khusunya di Jakarta," kata Ahok kepada awak media di Stadion GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).

Diketahui Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).

Hal tersebut diungkapkan Ahok melalui unggahan akun instagramnya @basukibtp pada Jumat (2/1/2024).

Dalam unggahan itu, Ahok tampak memamerkan sebuah dokumen surat pengunduran diri dari Komut PT. Pertamina.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.

Baca juga: Puan Pastikan Tak Ada Arahan dari Megawati Terkait Mundurnya Ahok dari Pertamina

Ahok mengatakan, setelah memutuskan mundur, dirinya akan berkampanye memenangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Gibran Rakabuming Raka.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid menanggapi santai mundurnya Ahok dari Komisaris Utama Pertamina untuk ikut mengkampanyekan Paslon nomor urut 3, Ganjar Mahfud.

Menurut Nusron, tidak ada peristiwa politik baru dalam mundurnya Ahok.

"Bagi saya, mundurnya Ahok jadi Komut Pertamina itu hal biasa. Bukan peristiwa politik, tapi peristiwa bisnis. Kalau Ahok akhirnya mundur untuk berkampanye, ya wajar karena dia memang politisi, anggota parpol," kata Nusron kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

"Ahok juga sudah sampaikan dukungan ke Ganjar sejak Oktober, awal daftar. Jadi semua orang sudah tahu. Mungkin karena sekarang lagi tren mundur disana, ya sekalian mundur untuk ikut kampanye. Tidak ada yang salah," lanjut Nusron.

Jika mundurnya Ahok hendak diklaim sebagai etika pemisahan jabatan negara dan politik, Nusron menyebut Ahok seharusnya sudah mundur sebagai Komut jauh-jauh hari.

"Sudahlah, kita berpegang sama hukum yang ada. Kalau memang mau dipisahkan, misalnya politik dan profesional, Ahok harusnya sudah mundur dari Komut sejak ikut aktivitas politik dan partai," jelasnya.

"Kalau untuk konteks Pilpres 2024, mundurnya minimal sejak awal menyatakan diri dukung Ganjar. Ini kan tidak, ini baru sekarang. Sudah mau maghrib. Disini banyak lo yang melepas jabatan dari awal untuk ikut bergabung (TKN Prabowo Gibran), tapi ga jadi berita. Biasa saja," lanjutnya.

Nusron juga menegaskan, semua pihak harus menghormati pilihan politik dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved