Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Alami Stagnansi di Tahun 2023, Tom Lembong: Menggerus Kepercayaan

Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong komentari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong komentari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang alami stagnansi di tahun 2023.

Menurutnya stagnansi tersebut menggerus kepercayaan negara mitra. Hingga merusak daya tarik produk hingga jasa nasional.

Diketahui Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia di tahun 2023 alami stagnansi di poin 34. Tak hanya itu rangking Indonesia turun ke-115 di dunia.

"Bagi saya rangking itu mencerminkan merosotnya daya saing kita. Tentunya korupsi bukan satu saja faktor yang menentukan daya saing kita. Tetapi ini dalam pengalaman saya pengaruhnya besar," kata Tom Lembong di Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Mantan Menteri Perdagangan ini juga menilai CPI Indonesia di tahun 2023 itu juga merusak reputasi Indonesia atau menggerus kepercayaan negara mitra. 

"Saya pernah bilang bahwa orang itu suka berinvestasi dengan orang yang mereka percaya," kata Tom Lembong.

"Itu jelas juga merusak daya tarik produk kita, jasa kita seperti pariwisata reputasi kita sebagai destinasi investasi," tegasnya

Diberitakan sebelumnya Deputi Sekertaris Jenderal Transparency International Indonesia Wawan Suyatmiko mengungkapkan bahwa Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia di tahun 2023 alami stagnansi.

Bahkan kata Wawan, CPI Indonesia alam penurun peringkat dari 110 ke-115 di dunia.

Adapun data tersebut disampaikan Wawan dalam memaparkan hasil CPI Indonesia di tahun 2023, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

"Indonesia semenjak transparansi internasional berdiri di tahun 1993. Kami di 1995 telah mengeluarkan indeks ini. Dan kami mencoba menarik satu garis hingga tahun 2022," kata Wawan dalam paparannya.

Ia melanjutkan pencapaian tertinggi CPI Indonesia terjadi di tahun 2019. Mencapai angka 40 poin sepanjang sejarah pengukuran CPI. 

"Dan dua tahun kemudian turun drastis menjadi 34 di tahun 2022. Ketika kita tarik rata-rata hanya 0,7 saja kenaikan, meskipun positif," sambungnya.

Artinya, kata Wawan perlu usaha yang sangat keras kalau Indonesia punya impian, misalnya ingin samai capaian Malaysia atau Singapura di angka 83. 

"Kita membutuhkan usaha lebih keras karena setahun hanya 0,7. Dan kita tahun 2022 di skor 34," jelasnya.

Kemudian Deputi Sekertaris Jenderal Transparency International Indonesia ini menjelaskan bahwa di tahun lalu skor CPI Indonesia masih di angka yang sama.

"Artinya kita berada dalam kondisi yang stagnan secara skor. Di Tahun 2022 kita 34 poin, tahun 2023 juga 34 poin. Sementara itu untuk rankingnya merosot 5 poin dari tadinya rankingnya 110 menjadi 115," tegasnya.

Baca juga: Bawaslu Akan Segera Keluarkan IPK Tematik Sebelum Penetapan DCT

Berikut rangking CPI 2023 negara di ASEAN:

1. Singapura 83 poin 
2. Malaysia 50 poin
3. Timor Leste 43 poin
4. Vietnam 41 poin
5. Thailand 35 poin
6. Indonesia 34 poin
7. Filipina 34 poin
8. Laos 28 poin
9. Kamboja 22 poin
10. Myanmar 20 poin

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved