Pilpres 2024
Habis Gowes Bareng Jokowi di Jogja, AHY Dipuji Prabowo di Semarang, Masuk Radar Calon Menteri?
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersepeda dengan Presiden Jokowi di Yogyakarta membersamai Prabowo-Gibran dalam kampanye akbar di Semarang.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir.
AHY diketahui sempat berkegiatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Yogyakarta.
Setelah itu, AHY membersamai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dalam kampanye di Semarang, Jawa Tengah.
AHY diketahui bertemu Jokowi di Yogyakarta pada Minggu (28/1/2024) pagi.
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tampak bersepeda alias gowes hingga sarapan bareng.
AHY tampak mengenakan celana olahraga hitam dengan kaus biru dengan tulisan AHY di dada kiri. Helm AHY berwarna biru.
Sementara itu, Jokowi mengenakan celana olahraga dan kaus panjang berwarna hitam. Helm Jokowi berwarna merah.
Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan AHY dan Jokowi bertemu di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
"Lanjut sama-sama ke Gudeg Yu Djum di daerah Wijilan untuk sarapan," ungkap Ari Dwipayana.
Ari menyebut pertemuan Jokowi dengan AHY berlangsung sekitar 45 menit.
Setelah pertemuan, AHY kemudian pamit kepada Jokowi setelah tiba di Gedung Agung Yogyakarta.
Baca juga: VIDEO Istana Bocorkan Pembicaraan Jokowi dengan AHY di Yogyakarta, Berikut Isi Pertemuannya
"Pertemuan dengan Mas AHY membicarakan mulai hal-hal yang ringan-ringan sampai dengan persoalan kebangsaan dan situasi perpolitikan di tanah air," ujarnya.
Hal itu juga dibenarkan AHY melalui unggahannya di akun Instagram.
"Usai bersepeda dan sarapan bersama Bapak Jokowi, kami banyak berdiskusi membahas isu-isu kebangsaan dan tentu terkait kesiapan Pemilu agar berjalan dengan aman, damai & demokratis," tulisnya pada akun @agusyudhoyono.
Dipuji Prabowo di Semarang
Pada hari yang sama, AHY kemudian bertolak ke Semarang untuk menghadiri kampanye akbar di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng.
Prabowo dalam pidatonya menyebut satu per satu tokoh yang hadir di sana, mulai dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, AHY, dan sang cawapres, Gibran Rakabuming Raka.
"Kau lihat itu? Tokoh-tokoh yang ada di koalisi kami, mereka semuanya putra dan putri terbaik Indonesia," ujar Prabowo.
Prabowo menyebut sosok Airlangga Hartarto yang kini menjabat Menko Perekonomian. Lalu, sosok Zulkifli Hasan disebutnya sebagai Menteri Perdagangan dan pernah menjadi Ketua MPR.
Lalu, Prabowo membanggakan AHY yang merupakan lulusan terbaik dari Akademi Militer (Akmil) tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI, Bintang Adi Makayasa.
Diketahui, AHY juga memiliki gelar magister dari pendidikan formal, yaitu Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura (2006); dan Master in Public Administration dari Universitas Harvard di Amerika Serikat (2010).
"Kau lihat itu, tokoh-tokoh yang ada di koalisi kami, pak Airlangga, Menko Perekonomian, beberapa kali jadi menteri, AHY lulusan terbaik di Indonesia, di Amerika, pak Zulhas Menteri Perdagangan, (pernah menjabat) Ketua MPR, segudang pengalaman. Mereka semuanya putra dan putri terbaik Indonesia," kata Prabowo.
Selain itu, ia juga menjelaskan sosok cawapresnya, yakni Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya sempat diremehkan menjadi calon pemimpin karena usianya yang masih sangat muda dan baru sekali berkecimpung sebagai pejabat di pemerintahan.
"Dan (ada) anak muda kita mas Gibran Rakabuming Raka. Katanya bocah cilik, ora ngerti opo-opo (tidak tahu apa-apa), masih ingusan, sorry ye," kata Prabowo.
"Ternyata tiap kali beliau muncul di debat (cawapres), eh kita naik terus (elektabilitas paslon nomor urut 2)" imbuhnya.
Siap Jadi Menteri Jokowi?
Sementara itu, sejumlah pengamat memberi pernyataan terutama tentang pertemuan AHY dengan Jokowi dan peluangnya menjadi menteri.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mempunyai dua pandangan tentang pertemuan AHY dan Jokowi.
Agung menilai pertemuan keduanya secara internal untuk menguatkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) agar makin solid memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
"Kedua, secara eksternal mengirimkan pesan kepada PDIP bahwa saat Mahfud mundur sebagai Menko Polhukam maka ada AHY dari Demokrat yang siap menggantikan posisi Mahfud," ujarnya dilansir Wartakotalive.com.
Mahfud MD mengatakan akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) pada saat yang tepat.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, juga mengatakan peluang AHY untuk menjadi Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD terbuka.
AHY dinilai memiliki latar belakang yang pas untuk menjadi Menko Polhukam, mengingat dirinya pernah menjadi prajurit TNI.
"Pertemuan Jokowi-AHY ada kemungkinan sebagai persiapan bila ada reshuffle. Kemungkinan itu relatif terbuka dengan semakin santernya Mahfud MD akan mundur sebagai Menko," ujar Jamiluddin saat dimintai konfirmasi, Senin (29/1/2024).
Jamiluddin melihat pertemuan Jokowi-AHY ini menunjukkan semakin dekatnya hubungan mereka.
Menurut dia sekat-sekat politis yang selama ini ada semakin mencair dan mendekat dan Jokowi-AHY pertontonkan kepada publik di Yogyakarta kemarin.
"Hal itu sekaligus membantah hubungan Jokowi dan AHY tetap berjarak. Jokowi ingin menunjukkan respect kepada AHY dan menganggap Partai Demokrat penting secara politis," tutur Jamiluddin.
Demokrat Ingin Jadi Partai Pemerintah
Partai Demokrat diketahui bertekad masuk jajaran pemerintahan pada tahun 2024 mendatang setelah dua periode menjadi partai oposisi.
Beberapa bulan lalu Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Agust Jovan Latuconsina, mengatakan partai yang dinakhodai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah mengalkulasi ke mana dukungan Demokrat akan dilabuhkan.
"Jawabannya (kemana arah koalisi Demokrat) simpel sebetulnya, Demokrat sepakat mulai dari unsur pimpinan sampai di Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Demokrat bisa ikut koalisi yang menang untuk ikut duduk di pemerintahan," ungkap Jovan dalam talkshow Overview Tribunnews, 7 September 2023.
Batal Jadi Cawapres Anies
Diketahui, AHY bersama Demokrat awalnya menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama NasDem dan PKS, mengusung Anies Baswedan menjadi cawapres.
AHY santer disebut menjadi pendamping Anies.
Namun, hal itu menjadi isapan jempol belaka setelah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, didapuk menjadi cawapres Anies.
Demokrat akhirnya resmi keluar dari Koalisi Perubahan pada 1 September 2023.
"Partai Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan Persatuan," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Tiga pekan kemudian, AHY mengumumkan Demokrat resmi mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
"Malam hari Kamis tanggal 21 September 2023 pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat bertempat di Jakarta Convention Center, saya Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat secara resmi dan terbuka mendeklarasikan Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024,” ujar AHY disambut tepuk tangan para peserta.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bertemu di Yogyakarta, Jokowi Dinilai Siapkan AHY Gantikan Mahfud Saat Mundur dari Menko Polhukam.
(Tribunnews/Gilang Putranto, Taufik Ismail) (WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.