Pilpres 2024
Di Ponpes Khas Kempek Cirebon, Atikoh Kampanyekan Program Prioritas Ganjar-Mahfud untuk Pesantren
Atikoh pun menjelaskan, program prioritas pertama dari Ganjar-Mahfud yakni terkait undang-undang yang sudah ada soal Dana Abadi Pesantren.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menyampaikan sederet program unggulan khusus capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk pondok pesantren (ponpes).
Salah satunya program tersebut yakni santripreneur hingga insentif untuk guru agama yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Hal itu diungkapkan Atikoh saat memberikan paparan dalam acara bertajuk 'Seminar Kesehatan Remaja Putri' di Pondok Pesantren Khas Kempek, Gempol, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024).
Hadir juga dalam acara itu, Pengasuh PP Ponpes khas Kempek KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, serta Liliana Tanoesoedibjo, Deputi Inklusi TPN Jaleswari Pramodhawardhani dan ribuan santriwati Ponpes khas Kempek.
Awalnya, seorang santriwati bernama Lulu, memberikan pertanyaan kepada Atikoh di sela-sela dialog berlangsung.
Lulu menanyakan, "Jika Pak Ganjar terpilih sebagai Presiden RI tahun 2024, apa program prioritas Ibu Atikoh di Pesantren?" tanya Lulu kepada Atikoh.
Atikoh pun menjelaskan, program prioritas pertama dari Ganjar-Mahfud yakni terkait undang-undang yang sudah ada soal Dana Abadi Pesantren.
"Kemudian yang dari Ganjar-Mahfud sendiri harapannya ini ada santripreneurship. Apalagi ini ada Pak Hary Tanoe yang sudah bergelut di kewirausahaan jadi bisnismen yang luar biasa sekali," jawab Atikoh.
"Tentu ini akan dikolaborasikan antara pesantren dengan pemerintah dan dunia usaha, sehingga para santriwati itu mendapatkan bekal yang seimbang, antara akhlak ilmu agama, juga kewirausahaan maupun bisnis-bisnis yang lain ini dibandingkan juga dengan BUMN," sambung dia.
Baca juga: 15 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil 5 Survei Terbaru Anies Vs Prabowo Vs Ganjar: 1 atau 2 Putaran?
Lebih lanjut, Atikoh mengatakan Ganjar-Mahfud juga memiliki program bea siswa bagi para santi dan santriwati berprestasi.
"Apalagi di Ganjar-Mahfid juga ada program satu keluarga tidak mampu, satu sarjana. Dan apabila dari pesantren di sini ada yang tingkat Madrasah Aliyah (MA) kepingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi umum, ini akan ada penyetaraan," ungkap Atikoh.
Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini pun bersyukur bahwa Ponpes Khas Kempek kini telah memiliki perguruan tinggi atau Universtas. Namun, Atikoh mengatakan, Ganjar-Mahfud akan tetap membuka peluang bagi santri dan santriwati bisa berkuliah di Universitas umum.
Selain itu, lanjut Atikoh, Ganjar-Mahfud juga memiliki program pemberian insentif bagi para guru dan pengajar agama. Sebab dia mendapati keluhan yang ada di dunia pendidikan, khususnya Pondok Pesantren, jika insentif bagi guru agama masih minim.
"Yang lainnya adalah adanya harapannya ini, nanti insentif ya Bu, insentif untuk guru agama, guru ngaji yang selama ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah," kata Atikoh.
Dia pun berharap, dari sederet program priorotas Ganjar-Mahfud itu membawa para santi dan santriwati bisa bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Untuk santriwati, nanti bisa harapannya benar-benar bisa mandiri, bisa bermanfaat untuk masyarakat, keluarga dan agama serta bangsa dan negara. Karena kalau di pesantren itu pasti juga dibekali dengan leadership dan ilmu agama. Seperti saya sampaikan tadi, di pesantren itu benar-benar menjadi Kawah Candradimuka buat adik-adik semua," jelas Atikoh.
Dapat Pesan Cinta Dari Santriwati
Siti Atikoh Suprianti hadir dalam acara Seminar Nasional Kesehatan Remaja Putri yang dihadiri ribuan santriwati di Ponpes KHAS Kempek, Jalan Tunggal Pegagan, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024).
Hadirnya Atikoh di lokasi acara membuat heboh para peserta. Beberapa santriwati tampak berebut agar bisa mencium tangan ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.
Atikoh dengan wajah tersenyum tampak melayani keinginan para santriwati untuk mencium tangan. Sesekali mantan wartawan tersebut mengusap kepala mereka.
Dia selanjutnya sampai ke lokasi kegiatan dan pembawa acara langsung mempersilakan Atikoh naik ke panggung untuk berpidato.
Atikoh mengawali pidato dengan mengucapkan salam kepada para tamu undangan.
Beberapa santriwati dari bawah panggung mengungkapkan tanda cinta kepada Atikoh yang sedang berbicara dengan cara mereka menaikkan tangan ke atas kepala membentuk hati.
Wanita kelahiran Jawa Tengah itu terlihat membalas pesan tanda cinta dari santri dengan menaikan tangan kanan dengan jemari dibentuk seperti huruf c dan ditempelkan ke pipi.
Tanda cinta dari kalangan pesantren itu bahkan hingga membuat Atikoh mendapat dua buah puisi.
Salah satunya adalah dari Nyai Hj.Thoatillah Jafar, yang berisi renungan tentang gerakan perempuan maju.

Atikoh dalam sambutannya menyampaikan, kehadirannya di lokasi acara karena ditugaskan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Menurutnya, menjaga kesehatan menjadi penting bagi setiap orang. Rakyat wajib mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti buah-buahan dan sayur-mayur demi mencegah anemia atau kekurangan darah.
"Sepertiga dari anak remaja Indonesia itu kena anemia. Kita, kan, setiap bulan darahnya keluar, ya, itu juga salah satu penyebab misalnya, kalau tiba-tiba pusing, gejalanya, kan, seperti itu, lemas, gampang capek, mukanya agak pucat. Nah, kita harus mulai waspada. Aakah kita terkena anemia atau tidak," kata Atikoh.
Baca juga: Sosok Sulaisi Abdurrazaq, Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sumenep yang Rumahnya Diserang OTK
Dia menyebutkan menjaga kesehatan dari sisi mental juga tidak kalah penting, caranya mau bersosialisasi dengan teman berbagai karakter.
"Pertemanannya juga pertemanan yang sehat, ya, saling mendukung, pertemanan sehat itu seperti apa kalau antarteman itu saling mendukung kepada kebaikan, itu berarti pertemanan sehat, tetapi kalau teman itu tidak suka kita maju, kita menjadi manusia lebih baik, itu berarti pertemanan yang tidak sehat," ungkap Atikoh.
Selain itu, kata dia, kesehatan mental bisa dilakukan dengan cara melawan pihak yang melakukan perlindungan atau body shaming.
"Misalnya, ada yang melakukan body shaming, kamu, kok, pendek. Nah bilang saja, enggak suka lo, kalau dibilangin pendek, tetapi bahasanya, bahasa yang halus atau aku enggak suka kalau dibilangin begitu atau apa," paparnya.
"Berkaitan dengan fisik, kita jangan diam saja tetapi mengkritiknya dengan bahasa yang halus. Itu namanya kita berani stand out, karena kalau kita pasif, nanti akan diulangi lagi seperti itu, tetapi kalau kita agresif, melawannya dengan kata-kata yang negatif, nanti malah akan timbul perdebatan," kata Atikoh.
Dia kemudian mengakhiri pidato dengan mengajak para peserta Seminar Nasional Kesehatan Remaja Putri dengan melantunkan Selawat Tibbil Qulub demi menjaga kesehatan rohani.
"Jadi, biar bisa sehat jasmani dan rohani serta juga sehat mental, kita mari sama-sama kita baca Selawat Tibbil Qulub, ya," ajak Atikoh kepada peserta seminar.
Atikoh kemudian melantunkan selawat sembari diikuti para santriwati. Beberapa tamu undangan juga terlihat mengikuti ajakan cucu pendiri Ponpes Riyadus Sholikin Kalijaran KH Hisyam A Karim itu berselawat.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.