Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Kampanye Akbar di Yogyakarta, Anies Soroti Isu Kebutuhan Pokok dan Dana Keistimewaan

Calon Presiden Nomor Urut 01 Anies Baswedan melakukan kampanye akbar di Lapangan Jambidan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (23/1/2024).

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Anies Baswedan melakukan kampanye akbar di Lapangan Jambidan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 01 Anies Baswedan melakukan kampanye akbar di Lapangan Jambidan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (23/1/2024).

kampanye tersebut dihadiri ribuan pendukung, relawan, dan simpatisan Anies Baswedan.

Para pendukung dan simpatisan Anies Baswedan tersebut datang dari berbagai wilayah di Yogyakarta.

Menurut Anies antusiasme masyarakat tersebut menunjukkan harapan ingin ada perubahan.

“Yogya luar biasa, Yogya tetap istimewa, dan antusiasme masyarakat dari berbagai kabupaten kota di Yogyakarta ini menunjukkan semangat perubahan yang amat tinggi, kita saksikan sama-sama mereka datang dengan antusiasme,” ujar Anies Baswedan.

Menurutnya, ribuan masyarakat yang yang hadir dalam kampanye akbar tersebut datang dengan antusiasme maupun swakarsa atau tanpa paksaan dari siapa pun.

Baca juga: Anies Baswedan Respons Hoaks Rekaman Suara Surya Paloh Marah, Ajak Masyarakat Lebih Kritis

Bahkan, ribuan simpatisan pemenangan Anies-Cak Imin itu juga dinilai rela datang dengan iuran untuk membawa makanan dan kendaraan untuk menyukseskan kampanye akbar itu.

"Kami merasa bersyukur sekali, bisa pulang ke kampung halaman, bertemu dengan masyarakat Jogja. Dan antusiasmenya luar biasa," jelas Anies.

Bahkan Anies mengungkapkan ada banyak yang masih tertahan ke lokasi kampanye, sehingga tidak semuanya bisa hadir dan mengikuti Apel Akbar Rakyat tersebut.

Baca juga: Anies akan Mencoblos di Lebak Bulus, Cak Imin di Kemang Jakarta Selatan

“Ini saja masih ada rombongan yang tidak bisa masuk, ada beberapa kendala teknis katanya tapi nanti kita lihat laporan lengkapnya, karena kok bisa, tidak bisa, kok bisa jalanan tertutup, kok bisa tempatnya ga bisa dilewati, jadi banyak yang mau datang, terhambat, ga bisa ke lokasi,” ungkap Anies

Anies memaparkan bahwa Yogyakarta juga memiliki masalah serupa dengan daerah lain terutama terkait kebutuhan pokok, maupun terkait dana keistimewaan.

“Sebenarnya isu di tingkat nasional itu juga dirasakan di Jogja, kebutuhan pokok, itu terasa sekali, kemudian di sini itu ada aspirasi tentang bagaimana agar dana keistimewaan bisa dioptimalkan, bagaimana pemerintahan pusat mendukung kegiatan terkait keistimewaan Yogya khususnya di bidang kebudayaan,” ujarnya.

Respons Isu Instruksi PCNU Semarang

Anies Baswedan pun dalam kesempatan tersebut menanggapi pertanyaan wartawan mengenai adanya instruksi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Semarang untuk mendukung Prabowo-Gibran yang disebut-sebut sebagai amanat dari PBNU.

Menurut Anies, PBNU sebagai salah satu institusi atau organisasi keagamaan terbesar di Indonesia sudah menegaskan netral di dalam perhelatan pilpres 2024.

Sehingga, instruksi PBNU untuk netral tersebut seharusnya diikuti segenap unsur di bawahnya.

“Lho bukannya instruksinya seharusnya netral? Jadi biar diselesaikan secara internal,” ujar Anies.

Namun, Anies menilai instruksi netral itu harus benar-benar ditegakkan oleh PBNU.

“Tapi lagi-lagi yang namanya instruksi netral itu harus disiplinkan. Kalau ada yang melanggar dan diamkan berarti dibolehkan. Jadi rakyat kita kritis, rakyat kita sudah sangat punya akses informasi. Janganlah rakyat itu diberikan pemandangan yang mengganggu akal sehat,” kata Anies. (Tribunnews.com/ Tribunjogja/Neti Istimewa Rukmana).

Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kampanye Terbuka Anies Baswedan di Jambidan Bantul Dihadiri Ribuan Pendukung dan Simpatisan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved