Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Fakta-fakta Tom Lembong Singgung 'Contekan' untuk Jokowi, TKN Bicara Etika hingga Beri Sindiran

Inilah fakta-fakta mengenai pernyataan Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong, yang menyebut memberikan contekan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala BKPM Thomas Lembong (kedua kiri) meninjau layanan konsultasi Online Single Submission (OSS) BKPM di PTSP BKPM, Jakarta, Senin (14/1/2019). Presiden menyoroti tantangan berikutnya adalah mengintegrasikan kecepatan perizinan di pusat ke daerah. Inilah fakta-fakta mengenai pernyataan Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong, yang menyebut memberikan contekan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta mengenai pernyataan Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, yang menyebut memberikan contekan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Apa yang dikatakan oleh Tom Lembong itu kemudian mendapatkan kritik dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Menurut TKN Prabowo-Gibran, perkataan mantan Menteri Perdagangan (2015-2016) itu tak pantas dilontarkan ke publik.

1. Langgar Etika Profesional

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menilai Tom Lembong melanggar etika profesional.

Padahal, sambung Budiman, kubu pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sering berbicara mengenai etika.

“Pak Tom Lembong yang dulu sebagai pembantu presiden yang memberikan masukan kepada Pak Jokowi ini tidak layak diumumkan kepada publik."

"Apalagi menyebut kata ayahnya Mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal paslon satu sering kali bicara tentang etika,” ujar Budiman Sudjatmiko dalam keterangan pers, Senin (22/1/2024). 

Budiman menjelaskan, tugas seorang menteri sebagai pembantu presiden memang memberikan masukan kepada presiden sesuai keahliannya. 

Meski begitu, nantinya keputusan akhir tetap diambil oleh presiden.

“Presiden memang tidak akan menguasai semua hal secara detail, itulah tugas pembantu seorang menteri."

Baca juga: Cak Imin Balas Pernyataan TKN Soal Tom Lembong Hanya Jago Bikin Pidato, Singgung Bermain Gimik

"Untuk itu dia dipercaya dan mendapatkan fasilitas dari negara. Toh, keputusan terakhir tetap diambil oleh presiden," sambungnya.

Dia pun mengatakan bahwa hal itu tak bisa dibandingkan dengan contekan yang dibaca oleh Cak Imin saat debat cawapres, Minggu (21/1/2024).

“Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran. Masih tidak nyambung." 

“Kalau Cak Imin memang tak setuju dengan Tom Lembong yang memberi contekan itu justru tak apa-apa, tapi ini tak paham tentang LFP yang sering disampaikan Pak Tom Lembong bahwa katanya mobil listrik tak lagi butuh nikel,” lanjut Budiman.

Dia juga menyebut, tidak etisnya Tom Lembong tersebut akan membuat semua pihak tidak nyaman. 

“Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya maupun bos barunya karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka."

"Ini soal etika yang sering yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin. Problem (masalah) itu ada di tubuh mereka," jelasnya.

2. Rendahkan Presiden Jokowi

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) TKN Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjutak, menyebut Tom Lembong terkesan merendahkan Presiden Jokowi.

Menurutnya, sudah sewajarnya Tom Lembong memberi masukan dan saran kepada presiden karena pada dasarnya dia bekerja secara profesional.

"Agaknya, bahasa "contekan" yg digunakan Pak @tomlembong tak tepat. Terkesan sombong dan merendahkan Presiden @jokowi, Pak Thomas sbg orng yg bekerja profesional adl hal wajar memberikan masukan dan saran kpd atasan."

"Pak Tom memberikan saran ke Pak Jokowi. Dulu, kini ke Pak Anies," ungkapnya dikutip dari akun X (dulu Twitter), setelah mendapat izin yang bersangkutan, Selasa (23/1/2024).

Dia berpendapat, diksi 'contekan' berkonotasi negatif. Oleh sebab itu, kata 'contekan', sambungnya, tak pantas dilontarkan seseorang yang pernah bekerja secara profesional dengan Jokowi.

Dahnil kemudian memaparkan bahwa dirinya pernah memberikan saran kepada Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, tetapi itu tak disebut sebagai contekan.

Profil Thomas Trikasih Lembong atau dipanggil Tom Lembong, sosok yang disebut-sebut Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Minggu (21/1/2024).
Profil Thomas Trikasih Lembong atau dipanggil Tom Lembong, sosok yang disebut-sebut Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Minggu (21/1/2024). (Kolase Tribunnews (WartakotaLive.com/Tribunnews.com-HO))

"Sy memberikan saran kpd Pak @prabowo dll. Dan itu tdk disebut sebagai contekan, yg konotasinya negatif tsb."

"Tapi memang tugas kita sebagai orang yg dipercaya. Jangan sampai ketika tak digunakan lagi kemudian terkesan merendahkan," ungkapnya.

Sebelumnya, Tom Lembong merespons namanya disebut-sebut oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres.

Tom menduga, namanya disinggung oleh Gibran karena Wali Kota Solo itu kangen.

Diketahui, selama 7 tahun lamanya, Tom bertugas menulis pidato untuk Presiden Jokowi yang merupakan ayah Gibran.

Misalnya, pidato "Game of Thrones" yang disampaikan Jokowi pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018.

Kemudian, Tom merangkai pidato "Thanos" yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Forum Ekonomi Dunia.

"Saya sangat mengapresiasi ucapan Mas Gibran yang berkali-kali menyebut nama saya."

"Ya tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato, dan materi bicara bagi ayahnya, Pak Presiden (Jokowi)," kata Tom Lembong, Senin (22/1/2024).

3. Tom Lembong Cuma Pintar Bikin Pidato

Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, mengatakan Tom Lembong hanya pintar dalam membuat pidato.

"Pak Lembong ini cuma pintar bikin pidato," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (22/1/2024).

Lebih lanjut, Habiburokhman mengaku tidak mengerti arah pernyataan Tom Lembong. Dia pun mempertanyakan maksud ucapan tersebut.

"Saya nggak ngerti arah pernyataan Pak Lembong ini, apakah membanggakan dirinya sendiri atau merendahkan Pak Jokowi," sambungnya.

Dia menyebut pernyataan Tom Lembong seolah menyebut Jokowi tidak paham dengan perdagangan dan investasi.

Padahal, menurut Habiburokhman, Jokowi mampu mempertahankan kepentingan nasional di level global.

"Seolah Pak Jokowi sosok yang nggak paham soal perdagangan dan investasi. Faktanya diplomasi perdagangan Pak Jokowi keren sekali, mampu mempertahankan kepentingan nasional di level global," tuturnya.

"Parameter kualitas kepemimpinan level nasional adalah bagaimana bisa membuat kebijakan yang pro kepentingan nasional dan bukan menghamba ke negara lain," sambungnya.

Habiburokhman lantas mempersilahkan masyarakat untuk menilai.

"Jadi kalau Pak Lembong merasa lebih pintar hanya karena pernah bikin konsep pidato ya itu urusan dia. Mungkin standar intelektualitas dia cuma segitu. Kita persilakan rakyat yang menilai," ujarnya.

4. Tom Lembong Dibela Cak Imin

Pernyataan Habiburokhman lantas ditanggapi oleh Cak Imin, di mana dia mengatakan kalo seorang tak jago berpidato sebaiknya jangan berpolitik. 

"Kalau tidak bisa pidato jangan berpolitik, jadi ini (pilih yang lain) saja selain politik," kata Cak Imin di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/1/2024).

Ketua Umum PKB itu menjelaskan bahwa berpolitik harus bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait tujuan politiknya, serta melibatkan masyarakat.

"Tapi kalau sembunyi-sembunyi, bermain di gimik saja, saya khawatir itu akan terjadi manipulasi," ungkapnya.

Gibran Singgung Nama Tom Lembong Empat Kali

Selama debat cawapres, Gibran Rakabuming Raka menyinggung nama Tom Lembong sebanyak empat kali.

Mulanya, Gibran menyinggung nama Tom Lembong ketika sesi awal tanya jawab dengan Cak Imin.

Wali Kota Solo itu mengatakan Cak Imin mengulang jawaban Gibran soal pemerataan pembangunan.

Dia lantas menyebut Ketua Umum PKB itu tak paham dengan pertanyaannya sendiri karena diberi contekan oleh Tom.

"Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin itu kan dapat contekan dari Pak Tom Lembong itu kan," kata Gibran dikutip dari TribunJakarta.com.

Setelah itu, Gibran kembali menyinggung nama Tom Lembong ketika melempar pertanyaan kepada Cak Imin.

Pada sesi ini, mantan Menteri Perdagangan itu disebut Gibran sampai tiga kali.

Gibran bertanya maksud Timnas AMIN sering menggaungkan Lithium Ferro-Phosphate (LFP).

"Paslon nomor 1 dan tim suksesnya sering menggaungkan LFP. Saya enggak tahu ini (paslon) nomor satu ini anti-nikel atau gimana mohon dijelaskan?" tanya Gibran.

Ketika bertanya perihal LFP, dia masih memiliki banyak waktu. Alhasil dia berujar kepada moderator akan menggunakan waktu sisanya, apabila Cak Imin merasa belum jelas dengan pertanyaannya.

"Bagaimana, Gus?" tanya Gibran.

Muhaimin pun meminta penjelasan dari pria berusia 36 tahun itu soal LFP.

"LFP, Lithium Ferro-Phosphate, tadi saya sudah bilang. Lithium Ferro-Phosphate itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu," jelas Gibran.

Gus Imin lantas menjawab pertanyaan itu dengan membahas etika tanpa menyinggung LFP ataupun soal Tom Lembong sendiri.

Gibran kemudian membalas jawaban itu dengan menyebut Muhaimin tidak paham dengan istilah yang sering disebutkan timses-nya sendiri.

"Ini agak aneh, ya, yang sering ngomongin LFP itu timses-nya, tapi cawapres-nya gak paham LFP itu apa."

"Saya gak tahu, ya, Pak Tom Lembong dan timses-nya sering gak diskusi dengan cawapres-nya, masa cawapres-nya gak paham, aneh lho."

"Saya jelaskan sekali lagi, Lithium Ferro-Phosphate itu alternatif dari nikel, intinya ada negara yang gak mau pakai nikel. Nah, itu lho Gus yang saya maksud. Apakah Gus Muhaimin juga anti-nikel seperti Pak Tom Lembong," tanya Gibran.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Gibran 4 Kali Sebut Tom Lembong saat Debat Cak Imin, Ternyata Think Tank Eks Penulis Pidato Jokowi.

(Tribunnews.com/Deni/Acos Abdul Qodir/Rina Ayu Panca Rini/Reza Deni)(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved