Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pendukung Anies di Batam dan Bawaslu Sempet Bersitegang Karena Bawa Atribut Diri Masuk Masjid

Ketegangan itu terjadi di pelataran Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji

Editor: Erik S
Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi
Sejak pukul 13.30 WIB, pendukung Capres 01, Anies Baswedan mulai berkumpul di Komplek MTC Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri. Mereka tampak antusias menunggu kedatangannya. 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM -  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepri dan Kota Batam sempat bersitegang dengan massa massa pendukung capres nomor urut 01 Anies Baswedan.

Ketegangan itu terjadi di pelataran Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (19/1/2024).

Diketahui, Anies Baswedan dalam kunjungannya ke Batam mengunjungi masjid ini menunaikan salat Jumat.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Januari 2024: Prabowo-Gibran Terus Memimpin, Anies-Cak Imin Salip Ganjar-Mahfud

Beda pendapat antara massa pendukung Anies Baswedan terjadi sebelum pelaksanaan salat Jumat.

Sejumlah massa pendukung Anies Baswedan di Batam hendak memasuki ruang utama masjid dengan menggunakan sejumlah atribut peserta Pemilu 2024.

Petugas Bawaslu di sana kemudian menghampiri mereka serta mengingatkan agar tidak menggunakan seragam maupun atribut yang menggambarkan citra diri peserta Pemilu 2024.

Namun seruan petugas Bawaslu itu justru dihiraukan sejumlah massa pendukung yang menolak diingatkan agar tidak masuk rumah ibadah Masjid dengan membawa atribut peserta pemilu.

"Pak, kami mengimbau agar tidak membawa dan mengenakan atribut peserta pemilu ke dalam Masjid, tidak boleh," ujar Ketua Bawaslu kepada seorang pria untuk tidak membawa atribut dengan pakaian yang dikenakan ke dalam masjid.

Sontak aksi imbauan itu menyulut amarah massa pendukung Anies Baswedan di Batam.

Pria yang diingatkan menjelaskan jika ia tidak sedang dalam kampanye di dalam masjid.

"Kenapa, saya mau salat ke dalam. Saya tidak kampanye," ujar pria itu menolak peringatan Bawaslu.

Massa pendukung Anies Baswedan di Batam silang pendapat dengan anggota Bawaslu depan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Jumat (19/1/2024).
Massa pendukung Anies Baswedan di Batam silang pendapat dengan anggota Bawaslu depan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Jumat (19/1/2024). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Pria itu lalu meninggalkan petugas Bawaslu lalu memasuki masjid.

Imbauan petugas Bawaslu yang mengingatkan massa pendukung Anies Baswedan di Batam lainnya justru menuai protes massa lainnya.

Dalam waktu yang bersamaan, seorang pria pendukung capres dengan menggunakan seragam berlogo Partai Ummat justru menghampiri petugas Bawaslu.

"Orang bapak jangan begitulah, kami di sini tujuannya baik. Jangan nanti gegara orang bapak begini jadi chaos acara ini. Ini jumlah yang datang banyak," ujar pria itu dengan nada tegas.

Baca juga: Blusukan ke Pasar Jodoh Batam, Anies dan Istri Borong Sayur Brokoli dan Tomat

Dalam komunikasi itu sempat terjadi perdebatan, bahkan saling bersitegang.

Ketua Bawaslu Kepri didampingi dua komisioner lainnya serta ketua Bawaslu Kota berupaya memberikan pemahaman atas kondisi itu hingga akhirnya berakhir damai.

Kordinator divisi pencegahan Bawaslu Kepri, Maryamah menyebutkan dalam agenda salat Capres Anies Baswedan pihaknya menerjunkan belasan petugas Bawaslu provinsi dan kota untuk mengawasi agenda tersebut.

"Kami hadir disini untuk mengimbau agar tidak ada aktivitas kampanye di dalam rumah ibadah masjid, sesuai agenda yang mereka sampaikan bahwa di masjid ini Capres pak Anies hanya melakukan ibadah sholat," ujar Maryamah.

Berkaitan dengan aksi yang sempat bersitegang, ia mengatakan pihaknya sebagai lembaga pengawas turun mengimbau agar massa pendukung tidak melakukan kampanye di rumah ibadah.

Namun kenyataannya, massa pendukung belum memahami aturan PKPU tersebut sehingga pihaknya turun melakukan pengawasan dengan menghimbau.

"Dalam PKPU tidak diperbolehkan kampanye di lingkungan rumah ibadah, sekolah. Paslon maupun pendukung boleh berada di rumah ibadah namun dengan catatan tidak membawa dan menampilkan citra diri, dan menjaga lisan untuk tidak berkampanye" katanya.

Baca juga: Elektabilitas AMIN Berhasil Ungguli Ganjar-Mahfud di Survei Indikator Politik, Begini Respons Anies

Adapun citra diri yang dimaksud dalam PKPU yakni tidak membawa segala bentuk atribut baik nomor urut Paslon dan gambar diri calon.

Maryamah menilai, jika citra diri Paslon peserta pemilu masuk ke dalam rumah ibadah maka dapat mengganggu konsentrasi dan kenyamana jamaah lainnya.

"Belum tentu kan semua jamaah yang hadir pilihannya sama. Masing masing kan tentu berbeda. Nah, ketika jamaah tersebut sholat namun melihat atribut Paslon tentu jadi tidak konsentrasi," ucapnya memberi contoh.

Pantauan TribunBatam.id, massa pendukung saat itu yang dilengkapi atribut citra diri paslon nomor urut 01 di Pilpres 2024 ada yang masuk ke dalam rumah ibadah.

Petugas Bawaslu terlihat berjaga di pelataran masjid.

"Kami menjalankan apa yang menjadi tugas kami untuk mengawasi dan menjalankan PKPU," tambahnya.

Penulis: Beres Lumbantobing

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Bawaslu Tegur Pendukung Anies Baswedan di Batam, Bawa Atribut Diri Masuk Masjid

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved