Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Begini Respons Prabowo dan Ganjar soal Anies Terima Ancaman Penembakan Lewat Medsos

Begini respons Prabowo dan Ganjar menanggapi kasus ancaman penembakan yang diterima Anies saat live Tiktok.

Kolase Tribunnews.com.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Begini respons Prabowo dan Ganjar menanggapi kasus ancaman penembakan yang diterima Anies saat live Tiktok. 

TRIBUNNEWS.COM - Beda respons muncul dari calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, dan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, dalam menanggapi kasus ancaman penembakan yang diterima capres nomor urut satu, Anies Baswedan, ketika sedang melakukan live TikTok.

Prabowo menegaskan pelaku pengancaman tersebut bukanlah dari barisan pendukungnya.

“Memangnya pendukung saya yang ngancam, emangnya pendukung saya yang ngancam?” katanya usai berkampanye di GOR Pancing, Medan, Sumatra Utara, Sabtu (13/1/2024).

Dia juga enggan untuk menanggapi lebih lanjut terkait kasus tersebut.

“Garis saya jelas, kita tidak tanggapi, kita tidak tanggapi,” tuturnya.

Berbeda dengan Prabowo, Ganjar justru meminta Anies untuk melaporkan pengancaman tersebut ke polisi.

“Ya laporke (laporkan) sama polisi ya biar ditindak,” ujarnya ketika menghadiri Dhaup Ageng di Pura Pakualaman, Yogyakarta pada Kamis (11/1/2024).

Selain itu, Ganjar juga meminta polisi untuk mengusut tuntas dan melakukan penindakan terhadap pelaku agar menimbulkan efek jera.

“Iya (harus segera ditindak),” ujarnya singkat sembari meninggalkan lokasi.

Terbaru, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga berterimakasih ketika polisi berhasil menangkap pelaku pengancaman terhadap Anies.

“Terima kasih aparat penegak hukum bergerak cepat,” ujarnya saat bertemu relawan di rumah pemenangan Gedung Internationale, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu siang.

Baca juga: Selain Penembakan, Timnas AMIN Sebut Anies Sudah Terima 11 Ancaman Lain tapi Ogah Lapor Polisi

Dia menjelaskan penangkapan ini adalah wujud penegakan demokrasi.

Selain itu, Ganjar menilai langkah yang dilakukan polisi juga dapat menghindarkan capres lain untuk menerima tindakan serupa.

“Agar demokrasi berjalan dengan baik. Tidak ada yang melakukan intimidasi,” tuturnya

Polisi Sudah Tangkap Pelaku

Sebelumnya, polisi mengungkapkan sudah menangkap pelaku yang melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies saat tengah live TikTok

Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, mengatakan pelaku yang berinisial AWK (23) ditangkap pada Sabtu (13/1/2024) pukul 09.30 WIB di Jember, Jawa Timur.

“Saat ini pelakunya sudah ditangkap dengan inisial AWK umur 23 tahun di daerah Pasuruan, Jawa Timur atau tepatnya TKP-nya di Jember,” katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri. 

Inilah tampang pelaku yang melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies Baswedan di media sosial.
Inilah tampang pelaku yang melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies Baswedan di media sosial. (Kolase Surya.co.id)
Sandi mengatakan AWK mengakui telah melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies.

Kini, sambungnya, penyelidikan terhadap AWK masih berlanjut.

“Yang bersangkutan telah menyatakan bahwa benar, dia yang membuat cuitan itu dan saat ini sedang diproses lebih lanjut oleh TIm Gabungan Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur,” katanya.

Namun, terkait motif pelaku melakukan pengancaman tersebut, Sandi masih enggan untuk memberikan penjelasan karena pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Saat ini tim lagi mendalami, baik untuk motifnya, kemudian hal-hal lainnya yang nanti bisa kita informasikan berikutnya,” ujarnya.

Sebagai informasi, kasus ini berawal dari akun pengguna X @sleepyiysloth yang mengunggah tangkapan layar dan memperlihatkan komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman.

Komentar yang ditulis @Rifanariansyah itu bertuliskan "Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?"

Anies juga Terima 11 Ancaman Lain di Medsos

Juru bicara Tim Nasional (Timnas) pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Mustofa Nahrawardaya mengungkapkan pihaknya sudah mencatat adanya 11 ancaman lain kepada Anies lewat media sosial.

“Jadi begini, sampai hari ini saya hitung, kalau dari media sosial itu ada sekitar 10-11 ancaman. Ancaman itu muncul ketika pertama Pak Anies sedang live di "Desak Anies"."

“Kemudian diteruskan di platform lain di Twitter, kemudian di TikTok ada, di Facebook juga ada,” ujarnya usai menghadiri acara diskusi di Oflan Donnut-Third Coffee, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu.

Mustofa mengatakan wajah para orang yang mengancam Anies sudah terekspos di medsos.

Bahkan, sambungnya, ada masyarakat yang sudah mengetahui alamat internet protocol (IP) dari orang yang mengancam Anies lewat media sosial tersebut.

Baca juga: AWK Akui sebagai Pelaku Ancaman Penembakan Anies, Polisi Jelaskan Ini soal Motifnya

Dia pun mengungkapkan orang-orang yang mengancam Anies sudah terdeteksi di beberapa wilayah di Indonesia.

“Tapi foto-foto dan bukti ancaman itu memang sudah di-upload di media sosial. Dan wajahnya ada, akunnya ada, dan sudah ada yang men-trace, IP-nya sudah ketemu di mana dia.”

“Saya dapat laporan ada yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia, ada di Sulawesi Utara, di Jawa Timur ada,” ujarnya.

Kendati demikian, Mustofa menyebut Anies enggan untuk melaporkan orang-orang yang mengancam dirinya.

Hal tersebut, sambungnya, lantaran masyarakat bakal tergerak sendiri untuk melaporkan orang-orang yang melakukan pengancaman terhadap Anies.

“Oh nggak (Anies tidak melapor). Masyarakat sekarang sudah pandai-pandai, tidak harus Pak Anies yang melapor, nanti kan masyarakat sudah tergerak sendiri ketika melihat seperti itu, apalagi yang bukan delik aduan,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved